Mengenal Kabel Laut JaSuKa yang Jadi Penyebab Gangguan IndiHome dan Telkomsel

Ilustrasi

Gangguan jaringan internet Indihome dan Telkomsel yang terjadi sejak Minggu (19/9/2021) membuat sejumlah aktivitas pelanggan terganggu.

Vice President Corporate Communication Telkom, Pujo Pramono mengatakan Gangguan ditemukan pada sistem komunikasi kabel laut JaSuKa (Jawa, Sumatera dan Kalimantan) ruas Batam-Pontianak. Ini terjadi pada pukul 17.33 WIB hari Minggu dan berasal dari titik 1,5 km lepas pantai Batam pada kedalaman 20 meter bawah permukaan laut.

"Dengan diketahuinya titik gangguan, kami segera mempersiapkan upaya perbaikan agar secepatnya infrastruktur tersebut dapat segera berfungsi normal," jelasnya dalam keterangan tertulis dikutip Rabu (21/9/2021). Lantas apa itu kabel bawah laut JaSuKa?

JaSuKa merupakan singkatan dari Jawa, Sumatera, dan Kalimantan. Berdasarkan informasi yang dihimpun dari Submarine Cable Map, Telkom membangun jaringan Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) Jasuka sepanjang 10.860 kilometer.

Jalur JaSuKa ini juga merupakan bagian dari Indonesia Digital Network (IDN). Melansir laman Kominfo, proyek tersebut menjadi tiga program utama Telkom di tahun 2015.

Jaringan fiber optik tersebut menghubungi sejumlah kota di JaSuKa, mulai dari Bandar Lampung, Batam, Baturaja, Dumai, Jakarta, Jambi, Medan, Padang, Palembang, Pekanbaru, Pontianak, Rantu Prapat, Sibolga, Tanjung Pakis, Tanjung Pandan, Tebing Tinggi, dan Bandar Bukti Tinggi yang ada di Malaysia.

Jaringan kabel bawah laut dapat diibaratkan semacam "jalan tol" internet, yang menghubungkan satu kawasan dengan kawasan lainnya. Jalan tol ini lantas dipakai sebagai jalur untuk mentransmisikan data dari satu tempat ke tempat lainnya lewat internet.

Data tersebut bisa berbagai macam bentuknya, seperti e-mail, lagu yang sedang diunduh, video YouTube yang sedang ditonton, dan sebagainya. Ketika jalan tol yang digunakan untuk lalu-lintas data itu sedang rusak atau sedang dalam pemeliharaan, maka proses transmisi data pun akan terganggu. Jumlah beban lalu-lintas data yang tadinya lewat di kabel itu, didistribusikan ke kabel (jalan tol) lain, sehingga lalu-lintas menjadi lebih sesak dan terhambat.

Ketika sistem komunikasi kabel laut JaSuKa mengalami gangguan pada Minggu sore, Telkom juga melakukan rerouting traffic atau pengalihan lalu-lintas data. Hal ini dilakukan sebagai alternatif jalur komunikasi menuju Batam, sehingga transmisi data masih bisa dilakukan.

Selain itu, ada penambahan kapasitas beberapa link di wilayah Indonesia seperti dari Papua, Kalimantan maupun Jawa dan mengoptimalkan gerbang internasional di Manado.

Untuk diketahui, sistem komunikasi kabel laut JaSuKa merupakan satu dari sekian banyak sistem kabel jaringan bawah laut yang ada di dunia. Berdasarkan data dari TeleGeography, ada sekitar 406 kabel bawah laut yang melintang di seluruh dunia, dengan panjang sekitar 1,2 juta km.

Sementara itu jaringan kabel laut Jawa-Sumatera-Kalimantan (JaSuKa) merupakan kabel laut terpanjang di dunia. Laman Submarine Cable Map menyebut panjang kabel mencapai 10.860 km.

Di sisi lain, Telkom menyebut bahwa mereka tengah berfokus menggelar jaringan fiber optic di seluruh Indonesia. Bukan hanya area urban atau kota besar namun juga dari area sub urban dan rural.

Satu tahun kemudian, penggelaran jaringan transport fiber optic ditargetkan 75 ribu kilometer. Ini terdiri dari jaringan kabel darat dan kabel laut untuk menghubungkan pulau-pulau utama.

Editor: -
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS