Disinggung Cak Imin dalam Debat, Apa itu Pertobatan Ekologis?

Arti pertobatan ekologis yang disinggung Cak Imin dalam debat ke 4 cawapres. (Foto: Tangkapan layar youtube TVRI)

PARBOABOA, Jakarta - Ada hal menarik dalam debat ke 4 Cawapres, Minggu (21/1/2024) kala cawapres 01, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menyebut istilah pertobatan ekologis.

Hal itu disebut Cak Imin saat dia menjelaskan makna pembangunan berkelanjutan. Menurutnya, pembangunan berkelanjutan harus terus dilakukan dengan memperhatikan keseimbangan makhluk hidup, baik hewan, alam maupun manusia.

Untuk mendukung dalilnya, Ketua Umum PKB ini mengutip ayat Alquran sekaligus seruan Paus Fransiskus soal pertobatan ekologis.

"Telah nyata kerusakan di darat dan di laut karena ulah tangan manusia. Bahkan, Paus Fransiskus juga mengingatkan kepada kita semua, kita harus melakukan tobat ekologis," kata Cak Imin dalam debat dikutip PARBOABOA.

Berlandaskan pertobatan ekologis itu, Cak Imin menggarisbawahi pentingnya pembangunan tidak boleh mengangkangi etika lingkungan dan etika pembangunan.

"Jangan ugal-ugalan, jangan ngankangi aturan, jangan semberono," tegasnya.

Arti pertobatan ekologis

Pertobatan ekologis merupakan seruan pemimpin tertinggi gereja katolik dunia, Paus Fransiskus yang dimuat dalam sebuah dokumen gereja, yaitu Ensiklik Laudato Si

Dilansir dari laman resmi Universitas Katolik Parahyangan, Bandung seruan tobat ekologis lahir karena kondisi dimana alam semesta semakin hancur akibat pembangunan yang bersifat Antroposentrisme.

Antroposentrisme  merupakan konsep yang memandang manusia sebagai pusat dari sistem alam semesta. Konsekuensi dari pemikiran ini selanjutnya meletakan kepentingan manusia di atas segala-galanya.

Dalam konteks pembangunan, dengan logika Antroposentrisme, pembangunan harus berorientasi pada kepentingan manusia, sekalipun harus mengorbankan lingkungan dan makhluk hidup lain.

Hari ini, pola pembangunan Antroposentrisme sedang melandai berbagai masyarakat di seluruh dunia termasuk di Indonesia. Salah satu paling dirasakan dampaknya adalah, eksklasi pembangunan di sektor industri ekstraktif seperti pertambangan.

Dalam sejumlah temuan, industri pertambangan lebih banyak mendatangkan mudarat bagi warga sekitar lokasi tambang ketimbang manfaatnya. Hal paling umum dialami adalah pencemaran lingkungan, lubang tambang yang tak direlokasi mengakibat kecelakaan, gempa bumi dan lain-lain sebagainya.

Berdasarkan kondisi ini, Paus merasa perlu menghimbau umat seluruh dunia, terutama umat katolik untuk melakukan pertobatan ekologis. Paus mengajarkan sesuatu yang paling berharga, yaitu bumi dan alam semesta adalah ibu yang menyediakan segalanya bagi manusia.

Dalam rangka itu, alam semesta harus terus dijaga dan dirawat, bukan dieksploitasi secara masif untuk memenuhi kebutuhan sesaat manusia. 

Dengan pertobatan ekologis juga, Paus Fransiskus menekankan, tanaman, hewan, dan segala mahluk hidup di alam semesta adalah saudara dan saudari bagi umat manusia.

Meskipun klaim bahwa manusia adalah mahluk yang paling dikasihi Allah tetap ada, tidak seharusnya mengabaikan keberadaan mahluk lain. Umat manusia memiliki kewajiban hukum untuk tidak hanya mengakui keberadaan mereka, tetapi juga untuk merawat alam semesta. 

Editor: Rian
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS