Banjir di Sintang, Seorang Pria Tewas Terendam di Dalam Rumah

Kondisi banjir di Kabupaten Sintang

PARBOABOA, Sintang - Banjir yang melanda Kabupaten Sintang di Kalimantan Barat menjadi perhatian khusus, pasalnya wilayah tersebut telah direndam banjir selama tiga minggu.

Kata "Sintang" beberapa hari terakhir menjadi terpopuler di Twitter dan banyak memuat kondisi banjir di wilayah itu. Bahkan nama Fadli Zon mendadak menjadi trending setelah menyindir Presiden Jokowi terkait banjir di Sintang tersebut.

"Luar biasa Pak. Selamat peresmian Sirkuit Mandalika. Tinggal kapan ke Sintang, sudah tiga minggu banjir belum surut," cuit Fadli Zon lewat akun @fadlizon, Sabtu (13/11).

Banjir yang melanda Kabupaten Sintang merupakan salah satu banjir yang terlama. Banjir menggenangi rumah warga dan akses menuju jalan utama.

Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pekan lalu, kerugian sementara tercatat sebanyak 21.000 unit rumah dan 5 jembatan terdampak, termasuk sejumlah sarana tempat ibadah terendam air, dan sebanyak 33.221 warga yang terkena dampak masih mengungsi.

Banjir menyebabkan korban jiwa

Tak hanya kerugian material, seorang warga yang tinggal di Jalan Akcaya II, Kota Sintang pada Minggu (14/11) ditemukan meninggal dunia terendam air. Korban berinisial HS (41), ditemukan oleh pihak keluarga sekitar pukul 15.30 WIB.

Kapolsek Kota Sintang Iptu Sutikno, mengatakan korban pertama kali ditemukan oleh adik korban yang akan mengantarkan makanan. Mulanya, keduanya mengetuk pintu rumah korban, namun tak dapat respons. Akhirnya sang adik memutuskan untuk naik ke lantai 2 rumah korban karena pintu terbuka.

Saat naik ke lantai 2, korban tidak terlihat. Sehingga ia turun lagi ke lantai satu yang sudah terendam banjir. Di sana, ia melihat jasad korban. Menurut keterangan sang adik, korban memang memiliki riwayat penyakit epilepsi.

"Atas kejadian itu, adik korban bersama istrinya memanggil warga, meminta pertolongan untuk memindahkan jasad korban ke Masjid Nurul Jannah untuk dimandikan dan disalatkan," ucap Sutikno.

Sebelum kejadian korban sebenarnya telah diminta untuk mengungsi bersama warga lainnya, namun korban tetap memilih untuk tinggal di lantai dua rumahnya.

Editor: -
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS