PARBOABOA, Jakarta - Bendungan raksasa di Ukraina yang saat ini dikuasai Rusia, Nova Kakhovka, meledak dan menimbulkan banjir di area perang pada Selasa (6/6/2023). Debit air dari bendungan raksasa itu tumpah ke pemukiman dan menyebabkan masyarakat yang tinggal di sana terpaksa mengungsi.
Dilansir dari Reuters, Komando Selatan Angkatan Bersenjata Ukraina menuding Rusia sebagai dalang ledakan bendungan raksasa yang dibangun pada masa Uni Soviet itu, guna menghadang serangan balik yang mereka lakukan.
Sementara itu, Rusia justru menunding balik Ukraina dan mengatakan, pasukan dari negara tetangganya itu meledakkan bendungan guna merebut wilayah yang telah mereka duduki.
Hingga saat ini belum ada informasi mengenai korban jiwa akibat ledakan bendungan raksasa tersebut.
Nova Kakhovka sendiri diketahui merupakan bendungan dengan tinggi 30 meter dengan panjang 3,2 km yang diperkirakan mampu menampung air yang setara dengan Great Salt Lake di negara bagian Utah, Amerika Serikat.
Bendungan itu dibangun pada tahun 1965 di area Sungai Dnipro dan menadi pemasok air untuk PLTA Kakhovka. Tak hanya itu, air dari bendungan ini juga mengalir hingga ke semenanjung Crimea, yang dicaplok Rusia pada 2014.
Kemudian, air bendungan itu dimanfaatkan untuk pendingin pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia yang juga di bawah kendali Rusia, yang merupakan pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa.