Beroperasi Sepekan Lebih, Isoter KM Bukit Raya Masih Sepi

KM Bukit Raya yang dijadikan sebagai tempat isolasi terpusat (Isoter) bagi warga Kota Medan yang terpapar Covid-19.

PARBOABOA, Medan – Kapal Motor Bukit Raya yang dijadikan sebagai tempat isolasi terpusat (Isoter) bagi warga Kota Medan yang terpapar Covid-19 dengan gejala ringan dan orang tanpa gejala (OTG) masih terbilang sepi.

Fasilitas yang disediakan oleh Pemko Medan bekerjasama dengan Kemenhub dan PT Pelni itu telah beroperasi lebih dari 10 hari. Namun jumlah pasien yang tergolong pasien dengan kategori Orang Tanpa Gejala (OTG) hingga pasien dengan gejala ringan yang pernah dan sedang menjalani isolasi di Kapal milik PT Pelni itu masih di bawah 50 orang.

Meski demikian, Pemerintah Kota (Pemko) Medan melalui Dinas Kesehatan enggan menyebutkan berapa jumlah pasti pasien yang sudah dan sedang menjalani Isolasi di KM Bukit Raya.

“Belum sampai lah kalau 50 orang yang isolasi di Kapal Bukit Raya. Kalau berapa jumlah pastinya saya kurang tahu, nanti saya lihat datanya lagi ya. Nanti saya bagi datanya,” ucap Plt Kadis Kesehatan Kota Medan, dr Mardohar Tambunan, pada Senin (30/8) petang.

Mardohar mengakui, kedaaan tersebut adalah wajar mengingat saat ini tidak banyak masyarakat yang bersedia menjalani isolasi di KM Bukit Raya. Kondisinya berbeda dengan 2 lokasi isolasi yang dikelola Pemko Medan, yakni eks Hotel Soechi dan Gedung P4TK, dan lokasi isolasi Asrama Haji, dimana tingkat keterisiannya langsung di atas 50 persen begitu beroperasi lebih dari satu minggu.

Mardohar mengatakan tidak mudah meyakinkan masyarakat untuk mau menjalani isolasi di dalam kapal.

”Wajar kalau Kapal Bukit Raya yang isolasi gak sebanyak Hotel Soechi dan gedung P4TK. Gak mudah meyakinkan masyarakat untuk isolasi di kapal. Masih ada masyarakat yang merasa terkungkung saat isolasi di kapal, padahal kan tidak begitu. Malah berdasarkan pengalaman di tempat lain, yang isolasi di kapal justru lebih cepat pemulihannya,” ujarnya.

Menanggapi hal ini, Ketua Fraksi PKS DPRD Medan, Rudiyanto Simangunsong sangat menyayangkan tidak maksimalnya pengoperasian KM Bukit Raya sebagai tempat isoter bagi pasien Covid-19. Namun begitu, ia mengaku tetap mengapresiasi kebijakan Wali Kota Medan yang menyiapkan KM Bukit Raya sebagai lokasi Isoter di Kota Medan.

“Sebenarnya sayang sekali kalau tidak maksimal, mengingat Hotel Soechi dan Gedung P4TK banyak di isi para pasien. Begitu pun, saya tetap apresiasi saudara Wali Kota yang berkenan memperjuangkan datangnya KM Bukit Raya ke Pelabuhan Belawan untuk jadi Isoter,” kata Rudiyanto kepada Sumut Pos, Selasa (31/8).

Editor: -
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS