BMKG: Waspada Potensi Banjir Rob di Wilayah Pesisir Seiring Fenomena Bulan Baru

Selasa (17/01/2023), BMKG mengimbau warga pesisir agar selalu waspada terhadap adanya potensi banjir rob di beberapa wilayah Indonesia seiring munculnya fenomena fase bulan baru. (Foto: Ilustrasi/freepik/another69)

PARBOABOA, Jakarta - Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan imbauan kepada masyarakat yang tinggal di pesisir untuk waspada akan adanya potensi banjir rob di beberapa wilayah di Indonesia seiring munculnya fenomena fase bulan baru.

“Adanya fenomena super new moon atau fase bulan baru yang bersamaan dengan perigee (jarak terdekat bulan ke bumi) pada 21 Januari 2023 berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum,” kata Kepala Pusat Meteorologi, Eko Prasetyo dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (17/01/2023).

Oleh karena itu, pihak BMKG mengimbau warga agar selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari banjir rob ini dan terus melakukan pembaruan informasi terkait potensi kebencanaan atau cuaca dari sumber yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

“Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari pasang maksimum air laut serta memperhatikan update informasi cuaca maritim dari BMKG,” imbaunya.

Berdasarkan pantauan data water level dan prediksi pasang surut, kata Eko, banjir rob berpotensi terjadi di pesisir Aceh, pesisir Sumatra Utara, pesisir Sumatra Barat, pesisir Lampung, pesisir Kepulauan Riau, pesisir Bangka Belitung, pesisir utara DKI Jakarta.

Selain itu, kondisi serupa juga berpotensi terjadi di pesisir Jawa Barat, pesisir Jawa Tengah, pesisir Jawa Timur, pesisir Bali, pesisir Nusa Tenggara Barat, pesisir Kalimantan Barat, pesisir Kalimantan Tengah, pesisir Maluku Utara, pesisir Maluku, pesisir utara Papua, dan pesisir Papua Selatan. Namun, ia mengatakan, waktu terjadinya banjir rob tersebut akan berbeda di setiap wilayah yang berpotensi.

Banjir rob juga dipastikan dapat mengganggu aktivitas warga di pesisir seperti, bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di pemukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat.

“Potensi banjir rob ini berbeda waktu hari dan jam di tiap wilayah, secara umum berdampak pada aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir,” tutur Eko.

Editor: -
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS