PARBOABOA, Pematang Siantar - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pematang Siantar akan menangani tiga titik drainase yang disebut menjadi salah satu penyebab banjir pada akhir Maret lalu.
Selain itu, Pemko Pematang Siantar juga menerima surat keluhan dari masyarakat terkait banjir di tiga titik drainase tersebut.
Adapun tiga titik yang akan diperbaiki yaitu bahu jalan Sejahtera, Siopat Suhu, Kecamatan Siantar Timur, Gunung Simanuk-manuk, Kecamatan Siantar Barat dan Jalan Rikardo Siahaan, Kecamatan Siantar Selatan, Pematang Siantar
Menurut Kepala Bidang (Kabid) Rehabilitasi dan Rekonstruksi (RR) BPBD Kota Pematang Siantar, Guntur Damanik, kedalaman drainase sebelumnya tidak mampu menampung curah hujan dengan intensitas tinggi dan lama.
"Kasus ketiga titik sama, ketinggian saluran drainase terlalu pendek dan kecil, apalagi sampah banyak sehingga menyebabkan air yang ada di saluran drainase meluap keluar dan menggenangi jalan, dan akhirnya warga mengalami banjir dua bulan lalu," jelasnya kepada Parboaboa, Senin (15/5/2023).
Anggaran yang dikeluarkan berasal dari BTT (bantuan tidak terduga) dari APBD tahun 2023. Untuk anggaran pasti kita tunggu SK (Surat Keterangan) Tanggap Darurat yang diteken Bu Wali Kota, imbuh Guntur.
BPBD, lanjut Guntur, akan segera memperbaiki drainase di tiga titik, saat SK Tanggap Darurat dan besaran anggaran telah ditetapkan.
"Kami sudah lagi ke lapangan dan cek dua minggu lalu, dan segera SK tersebut keluar kita langsung eksekusi perbaikannya," tegasnya.
Menanggapi rencana Pemko Pematang Siantar memperbaiki tiga drainase yang disebut menjadi penyebab banjir, warga Kecamatan Siantar Timur, Johannes Purba (30) meminta pemerintah tegas menyalurkan anggaran proyek agar sesuai yang diperlukan masyarakat.
"Jangan sampai yang bagus malah diperbaiki dan dirusak, dan yang harusnya diperbaiki malah dibiarkan. Seringkali status proyek begitu dibuat," katanya.
Johanes juga meminta pemerintah memperhatikan kualitas drainase yang akan dibangun nanti.
"Jangan malah kuantitas drainase yang dikerjakan dan waktu yang tidak efisien, jadinya terburu-buru," pungkasnya.