PARBOABOA, Jakarta - Memasuki musim pemilu 2024, para calon legislator (caleg) melakukan berbagai upaya untuk mendukung kampanye, seperti memasang banner, baliho, dan alat peraga lainnya.
Tidak heran jika caleg dituntut untuk menyiapkan dana dengan nominal yang cukup lumayan besar.
Namun, lain halnya dengan seorang caleg asal Bondowoso, Jawa Timur, Erfin Dewi Sudanto yang tidak memiliki biaya cukup untuk kebutuhan kampanye.
Erfin diketahui merupakan caleg Partai Amanat Nasional (PAN) dengan Nomor urut 9 Daerah Pemilihan 1.
Dengan kesadaran bahwa biaya kampanye dan partisipasi politik sangat mahal, Erfin nekat menjual ginjalnya untuk membiayai kampanye di Pemilu Februari 2024 mendatang.
Meskipun langkah ini dianggap ekstrem, Erfin berpendapat bahwa tindakannya adalah manifestasi dari tekadnya untuk mengabdi kepada masyarakat.
Dalam pandangannya, menjual ginjal menjadi cara untuk melayani masyarakat di tengah kendala biaya politik.
Bahkan ia membagikan aksinya di platform media sosial dan bahkan membuat surat bermaterai untuk membuktikan bahwa dia serius.
Efrin menegaskan bahwa keputusan ini sebagai bukti dia serius mengabdi kepada masyarakat, terutama karena keterbatasan biaya yang seringkali menjadi kendala dalam kontestasi politik.
Ia bersedia melakukan semua itu demi duduk di kursi parlemen, bahkan dengan mengorbankan salah satu ginjalnya.
Sudah Disetujui Keluarga
Menariknya, keluarga Erfin, termasuk anak dan istri, telah menyetujui keputusannya untuk menjual ginjal.
"Ginjal pun saya jual untuk membuktikan bahwa jiwa dan raga demi masyarakat Bondowoso," ujar Erfin Dewi Sudanto.
Meskipun Erfin telah menggunakan sisa tabungannya untuk membuat banner dan baliho, ia berharap dapat meraih kemenangan untuk merealisasikan janji-janji politiknya.
Saat ini, Erfin juga sudah aktif memasang baliho di berbagai tempat untuk mempromosikan pencalonannya sebagai caleg.
Editor: Wenti Ayu
