PARBOABOA - Fidyah adalah sebuah istilah dalam agama Islam yang merujuk pada pembayaran pengganti puasa bagi seseorang yang tidak dapat melakukan puasa secara penuh karena alasan yang sah.
Meskipun puasa adalah salah satu rukun Islam yang wajib dilakukan, namun dalam beberapa keadaan tertentu, seseorang dapat memperoleh keringanan untuk tidak berpuasa. Dalam hal ini, fidyah dapat dijadikan sebagai alternatif untuk mengganti puasa yang tidak dilakukan.
Secara harfiah, fidyah adalah pengganti atau penggantian. Dalam konteks puasa, fidyah dapat diartikan sebagai pengganti dari ibadah puasa yang tidak dapat dilakukan secara penuh. Hal ini dapat terjadi karena kondisi kesehatan seseorang yang tidak memungkinkan untuk berpuasa, seperti orang yang sakit parah, ibu hamil atau menyusui, orang yang sedang dalam perjalanan jauh, atau orang yang terlalu lemah untuk berpuasa.
Bila seorang muslim karena kondisi tertentu terpaksa membatalkan puasanya pada bulan Ramadhan, maka diwajibkan baginya untuk membacar utang puasa. Lantas, bagaimana cara membayar fidyah Ramadhan? Selengkapnya dapat dilihat pada ulasan di bawah ini.
Besaran Fidyah yang Harus Dibayarkan
Besaran fidyah yang harus dibayarkan untuk mengganti puasa yang tidak dapat dilakukan secara penuh dapat berbeda-beda tergantung pada jenis makanan pokok yang digunakan sebagai acuan dan kondisi saat ini. Berdasarkan penggunaan beras sebagai acuan, pada tahun 2023 ini, besaran fidyah yang harus dibayarkan adalah sekitar 1,5 kg beras per hari.
Namun, apabila seseorang tidak ingin menggunakan beras sebagai acuan, maka dapat digunakan acuan makanan pokok lain seperti gandum atau jagung dengan jumlah yang setara. Adapun jika seseorang ingin mengganti fidyah dengan uang, maka besaran fidyah yang harus dibayarkan adalah sejumlah nilai yang setara dengan satu mud beras pada saat itu.
Secara umum, besaran fidyah untuk mengganti satu hari puasa yang tidak dilakukan secara penuh sama dengan besaran yang harus dibayarkan untuk memberikan makanan kepada seorang fakir miskin atau kaum dhuafa. Oleh karena itu, jumlah fidyah dapat bervariasi tergantung pada negara, daerah, atau kondisi sosial dan ekonomi setempat.
Penting untuk diingat bahwa besaran tata cara membayar fidyah hanya berlaku untuk orang yang tidak dapat berpuasa secara penuh karena alasan yang sah. Bagi orang yang sengaja tidak berpuasa atau membatalkan puasa tanpa alasan yang sah, mereka tidak bisa menggantinya dengan membayar fidyah, melainkan harus memperbaiki amalan mereka dengan mengganti puasa yang tidak dilakukan secara penuh pada waktu yang lain atau melakukan kaffarah yang disyaratkan dalam ajaran agama Islam.
Orang - orang yang Boleh Membayar Fidyah
Orang-orang yang boleh membayar fidyah adalah mereka yang tidak dapat berpuasa secara penuh karena alasan yang sah, seperti orang yang sakit parah, ibu hamil atau menyusui, orang yang sedang dalam perjalanan jauh, atau orang yang terlalu lemah untuk berpuasa.
Selain itu, orang yang sudah lanjut usia atau memiliki kondisi kesehatan yang tidak memungkinkan untuk berpuasa juga dapat membayar fidyah untuk mengganti puasa yang tidak dilakukan secara penuh.
Namun, sebelum membayar fidyah, sebaiknya seseorang mengkonsultasikan terlebih dahulu dengan ahli agama atau ustadz terpercaya untuk mengetahui apakah kondisinya memenuhi syarat untuk membayar fidyah ataukah harus mengganti puasa yang tidak dilakukan secara penuh pada waktu yang lain.
Selain itu, seseorang yang sengaja tidak berpuasa atau membatalkan puasa tanpa alasan yang sah harus mengetahui tata cara membayar fidyah, mereka tidak bisa menggantinya dengan membayar fidyah. Sebaliknya, mereka harus memperbaiki amalan mereka dengan mengganti puasa yang tidak dilakukan secara penuh pada waktu yang lain atau melakukan kaffarah yang disyaratkan dalam ajaran agama Islam.
Tata Cara Membayar Fidyah
Tata cara membayar fidyah dalam agama Islam dapat dilakukan dengan cara memberikan sejumlah makanan atau uang kepada orang yang membutuhkan, seperti fakir miskin atau kaum dhuafa.
Berikut ini adalah tata cara membayar fidyah yang dapat diikuti:
- Menentukan besaran fidyah yang harus dibayarkan. Besaran fidyah yang harus dibayarkan adalah sekitar 1,5 kg beras per hari, namun dapat berbeda-beda tergantung pada jenis makanan pokok yang digunakan sebagai acuan dan kondisi saat ini. Besaran fidyah juga dapat dihitung dengan mengalikan harga satu mud beras atau makanan pokok lainnya pada saat itu dengan jumlah hari puasa yang tidak dilakukan secara penuh.
- Menyiapkan makanan atau uang yang akan digunakan sebagai fidyah. Jika memilih tata cara membayar fidyah dengan memberikan makanan, pastikan makanan tersebut dalam keadaan segar dan layak untuk dikonsumsi. Sedangkan jika memilih untuk memberikan uang, pastikan nominal uang tersebut sesuai dengan besaran fidyah yang ditentukan.
- Menyerahkan makanan atau uang sebagai fidyah kepada orang yang membutuhkan. Sebaiknya membayar fidyah kepada orang yang membutuhkan langsung atau melalui lembaga yang dapat dipercaya seperti yayasan sosial atau masjid. Hal ini bertujuan agar fidyah dapat benar-benar sampai kepada orang yang membutuhkan.
- Mendoakan keberkahan atas pembayaran fidyah yang telah dilakukan. Sebagai orang yang membayar fidyah, sebaiknya juga mendoakan agar amal yang telah dilakukan mendapatkan keberkahan dari Allah SWT dan dapat bermanfaat bagi orang yang menerimanya.
Waktu Membayar Fidyah
Waktu membayar fidyah dapat dilakukan setelah bulan Ramadan, yaitu pada bulan Syawal atau sebelum Ramadan tahun berikutnya. Namun, jika seseorang tidak dapat membayar fidyah pada waktu tersebut, maka ia dapat membayarnya kapan saja setelah bulan Ramadan selesai.
Namun, lebih baik jika seseorang membayar fidyah sesegera mungkin setelah Ramadan berakhir agar dapat bermanfaat bagi orang yang membutuhkan secepatnya.
Selain itu, jika seseorang tidak dapat membayar fidyah pada waktu yang telah ditentukan, maka ia juga dapat membayarnya dalam bentuk cicilan atau dengan cara memberikan makanan secara bertahap pada waktu yang berbeda-beda. Namun, sebaiknya seseorang mencoba untuk membayar fidyah secepat mungkin agar amal yang dilakukan tidak terbengkalai dan dapat membantu orang yang membutuhkan secepatnya.
Hal penting yang harus diingat adalah bahwa tata cara membayar fidyah adalah pilihan terakhir bagi seseorang yang tidak dapat berpuasa secara penuh karena alasan yang sah. Sebaiknya, seseorang tetap berusaha untuk menjalankan ibadah puasa dengan sebaik-baiknya, kecuali jika kondisi kesehatan atau situasi tertentu tidak memungkinkan untuk dilakukan.