China Dilanda Hujan Deras dan Gelombang Panas secara Bersamaan

Hujan deras dan suhu panas ekstrem akibat perubahan iklim melanda China di saat bersamaan. AP

PARBOABOA, Beijing - Dari puncak pegunungan Tibet hingga pulau tropis Hainan, China saat ini sedang dilanda gelombang panas dan hujan deras secara bersamaan. 

Dilansir Associated Press, Rabu (6/7/2022), hujan deras yang melanda China pada Juni telah mencatatkan rekor. 

Gelombang panas yang melanda juga tercatat sebagai yang terburuk dalam beberapa dekade terakhir. 

Suhu panas ekstrem yang juga melanda Jepang ini, menurut para ilmuwan, merupakan akibat dari perubahan iklim. Parahnya lagi, suhu panas tinggi bakal terjadi pada abad iniini dan berdampak pada terjadinya anomali cuaca. 

Menurut Badan Meteorologi China pada Selasa, di kota timur laut Provinsi Shandong, Jilin dan Liaoning, curah hujan meningkat ke level tertinggi pada Juni, 9,1% lebih tinggi dari biasanya. 

Suhu rata-rata di China saat ini mencapai 21,3 derajat Celcius, atau meningkat 0,9 derajat Celsius dari biasanya. 

Dan menurut badan Meteorologi, suhu akan terus meningkat di seantero China selama bulan Juli. 

Di Kota Xuchang, Provinsi Henan, suhu tercatat mencapai 42,1 derajat Celsius, dan di Kota Dengfeng 41,6 derajat Celsius pada 24 Juni lalu. 

Menurut pengamat cuaca ekstrem global, Maximiliano Herrera, tanggal 24 Juli menjadi hari terpanas yang pernah tercatat dalam sejarah China. 

Banjir juga telah melanda di beberapa wilayah sehingga menimbulkan penderitaan kepada ratusan ribu penduduk, terutama mereka yang tinggal di sebelah selatan. 

Hujan deras dan badai yang datang dari Laut China Selatan telah memorak-porandakan wilayah tersebut. 

China bukan satu-satunya negara yang terdampak oleh cuaca ekatrem, Jepang dan Amerika Serikat juga mengalami hal serupa. 

Pada Jumat, Kota Tokamachi dan Tsunan di Jepang mengalami suhu panas tertinggi. Beberapa kota lain bahkan mencetak rekor bulanan terpanasterpanas hingga 44 derajat Celsius. 

Cuaca panas ekstrem telah melanda sebagian besar wilayah Bumi utara, mulai dari wilayah pegunungan Arktik yang dingin hingga Amerika Selatan yang tropis. 

Di AS, Departmen Cuaca Nasional  telah mengeluarkan peringatan kepada 30 juta orang terkait cuaca panas ekstrem yang akan melanda. 

Cuaca panas dapat berakibat buruk kepada mereka yang bekerja di luar ruangan atau yang tinggal tanpa memiliki pendingin ruangan (AC). 

Editor: -
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS