PARBOABOA, Taipei – Pekan ini, Otoritas China kembali mengerahkan puluhan pesawat militernya ke dekat wilayah Taiwan. Pengerahan jet tempur China itu dilakukan setelah Taiwan mengumumkan niatnya untuk bergabung dengan kelompok perdagangan Pasifik yang beranggotakan 11 negara yang juga telah diajukan oleh China untuk bergabung atau yang dikenal sebagai CPTPP.
Jet-jet tempur China yang dikerahkan pada pagi hari, beberapa di antaranya terbang di jalur panjang berbentuk L, adalah 12 J-16 dan dua J-11, serta pesawat pengebom dan pesawat anti-kapal selam. China kemudian mengirimkan 2 pesawat J-16 dan J-11 serta satu pesawat peringatan dini.
China telah mengirim jet tempur ke Taiwan hampir setiap hari selama setahun terakhir ini. Ia meningkatkan pelecehan militernya terhadap pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu dan telah mengirimkan sejumlah besar jet tempur setelah peristiwa politik yang dianggapnya mengganggu kedaulatannya.
Di masa lalu, China memanfaatkan penyusupan udara skala besar semacam ini untuk mengisyaratkan kemarahannya pada Taiwan karena menantang klaim China atas kedaulatan pulau tersebut.
Perselisihan China dan Taiwan tidak terbatas pada manuver militer saja, karena para pejabat kedua negara juga saling adu argumen soal keinginan Taiwan bergabung dengan CPTPP.
"Kami dengan tegas menentang setiap hubungan resmi antara Taiwan dan negara manapun, dan dengan tegas menentang bergabungnya Taiwan dengan perjanjian dan organisasi apapun yang bersifat resmi," tegas juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian, dalam konferensi pers pada Kamis (23/9).
Otoritas Taiwan merespons dengan menyebut China tidak berhak berkomentar soal pengajuan Taiwan untuk bergabung CPTPP. Ditegaskan juga oleh Taiwan bahwa pemerintah China tidak mewakili rakyat Taiwan di panggung internasional.
"Pemerintah China, dengan tindakannya yang hanya ingin menggertak Taiwan di komunitas internasional, menjadi penyebab meningkatnya permusuhan lintas selat," sebut Kementerian Luar Negeri Taiwan dalam pernyataannya.