Dinkes Pematang Siantar Akui Pelaksanaan Rehabilitasi Gudang Farmasi Terlambat, Pastikan Selesai Tepat Waktu

Plang proyek rehabilitas gudang farmasi Dinas Kesehatan Kota Pematang Siantar di Jalan Sutomo, Kelurahan Dwikora, Siantar Barat, Kota Pematang Siantar, yang dikerjakan oleh kontraktor CV. Chyntia Putri dengan nilai kontrak RP2,5 milliar. (Foto: PARBOABOA/Putra Purba)

PARBOABOA, Pematang Siantar - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pematang Siantar, Sumatra Utara mengakui ada keterlambatan saat pelaksanaan rehabilitasi gudang farmasi.

Pasalnya pelaksanaan proyek rehabilitasi berbiaya Rp3,2 miliar dari dana alokasi khusus di APBD Pematang Siantar yang harusnya dilakukan sejak Juli 2023, baru benar-benar dimulai pada September 2023.

Keterlambatan tersebut juga diakui Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) di Dinas Kesehatan Kota Pematang Siantar, Urat Hatoguan Simanjuntak.

"Secara persentase progres pengerjaan memang minim, di bawah 10 persen, masih selesai pondasi bangunan, dikarenakan curah hujan tinggi saat masa pengerjaan," katanya kepada PARBOABOA, Rabu (13/9/2023).

Meski begitu, Simanjuntak berharap pengerjaan rehabilitasi gedung bisa selesai tepat waktu.

"Kita sudah hitung masa pengerjaan masih terkejar dan pastikan tepat waktu sesuai perencanaan, yang dapat diselesaikan pada tanggal 13 Desember nanti," katanya.

Simanjuntak menjelaskan, nantinya gudang farmasi di Dinkes Pematang Siantar ini akan dibangun dua lantai.

"Pelaksanaan proyek ini bertujuan pada penambahan volume sebesar dua kali lipat dan dibuat bertingkat dua untuk gudang farmasi," jelasnya.

Beberapa pekerja sedang mengerjakan pembangunan pondasi gudang farmasi yang berada tepat di belakang kantor induk Dinkes Kota Pematang Siantar. (Foto: PARBOABOA/Putra Purba) 

Simanjuntak mengakui besarnya perbedaan antar pagu anggaran dengan nilai kontrak menyulitkan pengawasan proyek.

"Memang range nilai kontrak dengan pagu cukup besar, sekitar Rp600 jutaan jauhnya. Jadi kita repotnya pengawasan, benar-benar ekstra menjaga kualitas bangunannya nanti," katanya.

Disinggung terkait perbedaan pelaksana seperti yang tercantum di LPSE Pematang Siantar, Simanjuntak menegaskan hal itu hanya salah pengetikan.

Di LPSE Pematang Siantar tercantum satuan kerja yang melaksanakan rehabilitasi konstruksi gudang farmasi dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR). Sementara di lapangan, dikerjakan oleh Dinas Kesehatan.

"Kita bentuknya kerja sama ke pihak PUPR, sebab dirtek (direktur teknis) dan konsultan perencanaan berasal dari mereka, mungkin yang meng-upload sistem Pokja (kelompok kerja) yang salah masukkan dan ketik, kegiatan ini murni dari anggaran yang ditampung oleh Dinkes," imbuh Simanjuntak.

Dikonfirmasi terpisah terkait perbedaan pelaksana di LPSE, Kepala Bidang Tata Ruang dan Bangunan di Dinas PUPR Pematang Siantar, John Henri Musa Silalahi mengaku pelaksanaan proyek rehabilitasi gudang farmasi tidak ditampung di anggaran mereka.

"Coba konfirmasi ke mereka (Dinkes Pematang Siantar), sebab untuk penganggaran rehabilitasi gudang tidak kita tampung ke anggaran PUPR," singkatnya.

Diketahui Dinas Kesehatan Pematang Siantar akhirnya merealisasikan proyek rehabilitasi gudang farmasi.

Gudang tersebut dibangun tepat di belakang kantor Dinas Kesehatan Pematang Siantar.

Pantauan PARBOABOA berdasarkan spanduk informasi, proyek Rehab Gudang Farmasi ini dikerjakan CV. Chyntia Putri dengan NO. Surat Perjanjian Kerja (SPK) 12.72.6/KONTRAK/7710/VII/2023, dengan nilai kontrak Rp2,5 miliar dan ditargetkan selesai pada 150 hari kalender.

Di lapangan juga terlihat bahan bangunan dan dinding belakang gedung sudah dihancurkan. Beberapa pekerja proyek juga terlihat melakukan pengerjaan pondasi gedung.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) di Dinkes Kota Pematang Siantar, Urat Hatoguan Simanjuntak mengakui pelaksanaan proyek rehabilitasi gudang farmasi harusnya dilakukan sejak 17 Juli 2023. (Foto: PARBOABOA/Putra Purba) 

Sementara itu, Kepala UPTD Gudang Farmasi di Dinkes Kota Pematang Siantar, Junus Peber mengatakan akan menggunakan ruang-ruang kosong di kantornya saat masa pembangunan dan pengerjaan proyek rehabilitasi gudang farmasi tersebut.

"Untuk saat ini kita pergunakan ruangan-ruangan yang kosong di kantor induk saat masa pembangunan berlangsung, menghindari kebisingan saat bekerja," katanya saat dikonfirmasi PARBOABOA, Rabu (13/9/2023).

Disinggung terkait lokasi penyimpanan obat-obatan selama proses pembangunan, Junus menyebut unitnya masih menempati gudang lama.

"Kalau stok obat-obatan masih tetap di gedung lama, kan cuman penambahan gedung juga tujuan rehabilitasinya," timpalnya.

Junus menjelaskan, gedung yang lama sudah kurang representatif untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Dengan pembangunan gedung baru ini, unit farmasi di Dinkes Kota Pematang Siantar bisa memaksimalkan pelayanan mereka.

"Gedung baru harapannya pasti banyak, dengan dua lantai sebagai ruang pertemuan bersamaan desain terbaru. Mudah-mudahan bisa mengakomodir semua keinginan dan kegiatan masyarakat dengan penambahan fasilitas penunjang lainnya, seperti ruang baca, ruang laktasi, pojok lansia (lanjut usia) dan fasilitas untuk difabel," pungkas dia.

Editor: Kurniati
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS