PARBOABOA, Simalungun - Masyarakat di Kabupaten Simalungun, Sumatra Utara mengeluhkan sulitnya mendapatkan pekerjaan, terutama yang sesuai dengan kompetensi yang didapat di bangku sekolah atau kuliah.
Seperti yang dikeluhkan Jeff Gultom, alumni Fakultas Teknik jurusan Arsitektur Universitas Sumatra Utara yang hingga kini belum mendapatkan pekerjaan. Jeff mengaku telah menganggur selama tiga tahun.
"Sudah 3 tahun nganggur, sulit sekali dapat pekerjaan di bidang arsitektur," katanya kepada PARBOABOA.
Jeff berharap dirinya bisa ikut serta dalam pelatihan berbasis kompetensi untuk masyarakat yang pendaftarannya tengah dibuka oleh Dinas Ketenagakerjaan Simalungun, bekerja sama dengan Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Medan.
"Mudah mudahan kalau saya bisa ikut, pengalaman saya bertambah dan sertifikatnya bisa saya gunakan untuk mendapatkan pekerjaan. Juga saya akan terdaftar di Dinas Ketenagakerjaan dan lebih gampang memperoleh akses untuk mendapatkan pekerjaan," jelasnya.
Selain Jeff, keinginan serupa juga dilontarkan Simanjuntak, salah seorang perajin kayu dari Desa Sitalasari, Kecamatan Siantar, Kota Pematang Siantar.
Menurutnya, pelatihan tersebut akan sangat bermanfaat baginya dan warga Simalungun. Terutama untuk menambah wawasan dan koneksi di tengah usaha membuat furnitur yang ia geluti saat ini.
"Aku harap bisa mengikuti kegiatan tersebut, selama ini belajar kayu dari Youtube saja dan mempraktekkannya sendiri, jadi tidak ada yang mengajari. Kalau saya bisa ikut kegiatan ini mudah-mudahan ilmu saya bertambah, furnitur kayu yang saya buat juga semakin baik kualitasnya sehingga pelanggan saya juga bertambah," ungkapnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Ketenagakerjaan Simalungun, Riando Purba menjelaskan ada lima pelatihan kejuruan bangunan yang akan diselenggarakan di pelatihan berbasis kompetensi tersebut.
"Yaitu juru gambar bangunan gedung (archicad), juru ukur (surveyor), juru gambar bangunan gedung (revit), juru gambar bangunan gedung (sketchup) dan furniture kayu," jelasnya kepada PARBOABOA, Selasa (01/08/2023).
Riando menyebut, pelatihan ini untuk meningkatkan kemampuan dan wawasan masyarakat Simalungun, terutama generasi muda. Ia juga berharap ilmu dari pelatihan ini bisa diterapkan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat Simalungun.
"Sebanyak 10 peserta dari Simalungun yang akan bergabung bersama dengan peserta dari kabupaten/kota lainnya di Sumatra Utara. Kita sharing cost dengan BBPVP Medan, Pemkab Simalungun," tutup Riando.
Pendaftaran peserta pelatihan berbasis kompetensi ini berlangsung mulai 1 hingga 6 Agustus 2023.
Pelatihan akan dimulai pada 10 Agustus 2023 di Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Medan.
Berikut syarat untuk mengikuti pelatihan tersebut:
1. Jumlah Peserta yang Dibutuhkan 10 (Sepuluh) Orang
2. Memiliki KTP Kabupaten Simalungun
3. Berusia 18-45 Tahun
4. Tidak Sedang Bekerja atau Kuliah
5. Pendidikan minimal SD/Sederajat
6. Bersedia Mengikuti Pelatihan sampai Selesai