PARBOABOA, Jakarta - Anggota Komisi XI DPR, Marsiaman Saragih mengingatkan perlunya memasifkan sosialisasi terkait penukaran uang kartal, terutama pecahan kecil dari Bank Indonesia menjelang hari raya Idulfitri. Sehingga masyarakat tidak menukarkan uang kartalnya secara ilegal.
"Kasus penukaran uang ini pasti berulang setiap tahun, terutama di masa-masa Ramadan. Bank pemerintahan itu baik Himbara dan BI pasti sudah menyiapkan cuma mungkin sosialisasinya kurang,” ungkapnya, Senin (17/4/2023).
Marsiaman mengatakan, Bank Indonesia harusnya menggandeng lebih banyak bank untuk mendistribusikan penukaran uang kartal ini.
“Artinya perlu ada publikasi bahwa penukaran uang sudah tersedia, tinggal tempatnya di mana dari jam sekian sampai jam sekian, lalu biasanya ada mobilnya itu kan,” ungkapnya.
Anggota Fraksi PDI-Perjuangan ini menjelaskan, meski pemerintah terus menggalakkan penggunaan uang elektronik, namun di momentum tertentu seperti Idulfitri, penggunaan uang kartal tidak bisa digantikan.
“Orang mau tukar uang biar ada yang dibagikan saat bertemu keluarga sekali setahun,” kata Dia.
Legislator dari daerah pemilihan Riau II ini berharap Bank Indonesia juga bekerja sama dengan media massa mempublikasikan titik-titik dan jadwal penukaran uang, di seluru Indonesia. Termasuk, lanjut Marsiaman, memasifkan sosial media untuk sosialisasi penukaran uang ini.
“Penggunaan media massa lokal atau bahkan media tradisional seperti poster maupun pemberitahuan langsung di titik-titik keramaian bisa lebih aplikatif pada segmen tertentu di luar kota besar,” imbuhnya.