PARBOABOA, Sumut - Banjir rob melanda pesisir Medan, Sumatera Utara, akibat tingginya pasang air laut sejak Selasa (5/10). Banjir merendam sebanyak 15.000 rumah dan 70.685 orang terdampak akibat peristiwa ini di tujuh kelurahan di Kecamatan Medan Belawan, antara lain Kelurahan Belawan 1, Kelurahan Belawan 2, Kelurahan Sincanang, Kelurahan Bahari, Kelurahan Bahagia, Kelurahan Bagan Deli dan Kelurahan Labuan Deli.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Medan mengimbau masyarakat waspada mengantisipasi dampak terburuk banjir pesisir atau rob, karena pasang surut laut diprediksi masih akan terjadi hingga 11 Oktober.
BPBD Kota Medan bersama Tim Reaksi Cepat (TRC) telah melakukan pemantauan ke daerah terdampak serta berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Sumatera Utara dalam upaya penanganan bencana.
Tak hanya di Medan, banjir rob juga menggenangi perumahan warga di dua kecamatan di Batu Bara, Sumatera Utara, sejak Rabu (6/10). Banjir melanda Kecamatan Medang Deras di Desa Medang dan Kecamatan Tanjung Tiram di Desa Bandar tepatnya di Kelurahan Bagan Arya.
BPPD melaporkan sebanyak 520 unit rumah warga terendam, tiga unit rumah rusak berat, dua unit rumah rusak sedang dan dua unit rumah rusak ringan.
Untuk mengurangi tingginya air yang menggenang perumahan warga, BPBD Batu Bara berupaya membuat tanggul darurat dari goni yang diisi pasir sebagai penahan ombak air pasang.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan gelombang tinggi akan melanda Perairan Barat Aceh, Selat Malaka bagian utara, Selat Sumba bagian barat, Perairan Pulau Sawu - Rote, Laut Sawu, Perairan Selatan Pulau Flores, Selat Sape Bagian Selatan dan Selat Ombai sampai 9 Oktober 2021.