PARBOABOA, Pematangsiantar – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi, rencanakan pembuatan kota baru di wilayah Kabupaten Deli Serdang. Kota itu disebut memiliki luas area administrasi 8.000 hektare dan bakal dinamai dengan kota Deli
"Ada 8.000 hektare ini nanti akan menjadi menjadi kota baru, namanya Kota Deli," kata Edy saat acara peresmian Rumah Tahfiz di Desa Sei Rotan, Deli Serdang, Kamis (23/6).
Edy pun mengatakan bahwa perencanaan pembuatan wilayah baru itu didasari atas potensi yang dimiliki wilayah tersebut. Pasalnya, Edy menilai bahwa kota baru itu nantinya bakal menjadi kota inspirasi modern di masa mendatang.
Namun begitu, Edy tidak menjelaskan secara rinci mengenai gambaran kota Deli tersebut. Ia hanya mengatakan Kota Deli akan bersebelahan dengan Kota Medan.
"Saya sudah lihat green design-nya. Cukup menjadikan kota inspirasi modern ke depan," jelasnya.
Edy pun mengungkapkan, Kota Deli ini awalnya ingin dimasukkan ke Kota Medan, namun mendapatkan penolakan dari Pemerintah Kabupaten Deli Serdang.
"Saat itu mau dimasukkan dengan Kota Medan, tapi wakil bupati tak berkehendak karena ini tanah Deli Serdang," tutur Edy.
"Sehingga ada koordinasi, sehingga namanya jadi Kota Deli, bukan Kota Medan," sambungnya.
Rencana Proyek Pembangunan Kota Baru
Pada Juli 2020 lalu, Edy Rahmayadi beserta Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sofyan Djalil sebelumnya sempat meninjau langsung lokasi kota baru tersebut.
Dalam peninjauan itu, Edy pun memaparkan beberapa rencana proyek pembangunan di area kota baru, seperti sarana Sport Centre seluas 92,8 hektare dan bisnis center seluas 7,02 hektare kepada Sofyan.
"Ini akan menjadi kota baru di Deli Serdang. Kami juga telah berkoordinasi dengan Bupati Deli Serdang dalam menyiapkan Rencana Umum Tata Ruang (RUTR)," kata Gubernur Edy dalam kegiatan peninjauan lokasi kota baru di Kecamatan Batangkuis, Deli Serdang, Rabu, 29 Juli 2020.
Lebih lanjut, Edy pun menyebutkan bahwa kawasan fasilitas olahraga bertaraf internasional tersebut akan dilalui jalur Kereta Api dan Moda Raya Terpadu (MRT). Selain itu, untuk mengantisipasi terjadinya kemacetan lalu lintas, juga akan dilakukan pelebaran jalan umum di kawasan tersebut.
Menanggapi rencana pembangunan di lokasi kota baru, Menteri ATR /Kepala BPN Sofyan Djalil, lantas menyampaikan dukungan terhadap pembangunan Sport Centre, dan meminta Edy Rahmayadi melakukan pengawasan dalam pembangunan nantinya. Diharapkan seluruh bangunan dan konstruksi lainnya dapat kokoh dan bertahan lama.
"Yang utama harus diawasi dalam pembangunan, agar seluruh bangunan kokoh dan kuat untuk waktu lama," sebut Sofyan Djalil.