ESDM Sebut Cadangan Minyak Indonesia Tinggal 10 Tahun Lagi

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyebut bahwa umur cadangan minyak Indonesia hanya tinggal sembilan sampai sepuluh tahun saja. (Foto: Pixabay)

PARBOABOA, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyebut bahwa umur cadangan minyak Indonesia hanya tinggal sembilan sampai sepuluh tahun saja.

"Kalau kita gak punya yang baru dengan konsumsi yang sekarang ya sembilan (hingga) sepuluh tahun (akan habis)," ungkapnya di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (10/2/2023).

Oleh karena itu, Arifin mengatakan bahwa pemerintah telah memetakan enam hingga tujuh potensi area minyak dan gas (migas) baru yang mempunyai prospek bagus.

Saat ini, Arifin sedang berharap kegiatan-kegiatan pengeboran Blok Cepu kelak bisa memberikan tambahan cadangan minyak RI. Selain itu, pengeboran di Rokan juga diharapkan bisa memperkecil tren penurunan minyak.

"Targetnya di tahun ini ya di Rokan juga kita bisa nambah. Selain itu, juga pengembangan ke depan dengan potensi-potensi area-area yang baru," imbuhnya.

Berdasarkan bahan paparan Kementerian ESDM, pemerintah memiliki strategi jangka pendek-menengah dan strategi jangka panjang dalam meningkatkan produksi minyak untuk mendukung pencapaian target produksi 1 juta barel per hari (bph) pada 2030.

Untuk strategi jangka pendek-menengah, pemerintah optimasi Lapangan Banyu Urip melalui pengeboran lima sumur infill carbonate dan 2 sumur clastic dan ditargetkan first oil pada 2028 dengan perkiraan tambahan cadangan sebesar 125 juta barel oil (MMBO).

Pemerintah juga akan melakukan pengeboran masif serta ekspansi water flood dan steam flood di Wilayah Kerja (WK) Rokan. Kegiatan tersebut berpotensi menambah cadangan sebesar 558 MMBO.

Sedangkan untuk strategi jangka panjang, pemerintah akan meningkatkan eksplorasi di area Seram. Area ini setidaknya menyimpan potensi oil in place yaitu minyak sebesar 7,596 miliar barel dan gas 13,69 triliun kaki kubik (TCF).

Pemerintah juga akan menggenjot kegiatan eksplorasi di area Warim yang terdapat potensi minyak sebesar 25.968 MMBO dan gas bumi 47,37 TCF.

Adapun program lainnya yakni melalui kegiatan pengeboran, kerja ulang, dan perawatan sumur yang masif. Selanjutnya, melakukan reaktivasi Idle Well (target 2023 1.086 sumur 38 ribu BOEPD) dan Idle Field melalui skema New KSO.

Terakhir, melakukan implementasi teknologi EOR (CO2 injection, surfactant, vibroseis, ESOR, Microbial) pada lapangan tua (mature field).

Editor: Sondang
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS