Fenomena Astronomi Yang Terjadi Pekan Ini

ilustrasi fenomena langit

Hari berganti hari, bulan berganti bulan, tahun berganti tahun dan begitu seterusnya. akan ada selalu hal baru yang terjadi, contohnya fenomena langit. Fenomena langit ini terjadi karena Bumi berotasi. Untuk pekan ini ada beberapa fenomena berdasarkan keterangan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional dan Planetarium Jakarta. Berikut fenomena langit sampai akhir pekan ini.

1. Elongasi Barat Maksimum Merkurius Pada 5 Juli 2021 terjadi fenomena elongasi barat maksimum Merkurius. Puncak fenomena itu terjadi pada pukul 02.43 WIB, dapat disaksikan dari arah Timur-Timur Laut dekat konstelasi taurus sejak pukul 04.30 WIB/WITA/WIT. Sudut elongasi Merkurius-Matahari sebesar 21,55 derajat. Ketinggian Merkurius +21,28 derajat ketika terbit Matahari; ketinggian maksimum yang dicapai setelah konjungsi infernor dan sebelum konjungsi superior. Jarak Merkurius dari Bumi sejuah 126 juta kilometer. Kecerlangan Merkurius +0,5 dengan iluminasi 36,6 persen.

2. Aphelion Bumi Fenomena Aphelion adalah peristiwa alam saat Bumi berada di titik paling jauh dari Matahari. Hal itu terjadi karena orbit Bumi yang melingkar tidak sempurna, tetapi dalam bentuk elips atau 1/60 kelonjongan dan matahari berada di salah satu kedua titik fokus elips itu. Fenomena ini terjadi pada Selasa (6/7) pukul 05.27 WIB. Aphelion Bumi tidak berdampak ke Bumi karena radiasi Matahari terdistribusi sempurna untuk semua belahan Bumi.

3. Apogee Bulan Apogee bulan yakni saat konfigurasi bulan terletak paling jauh dari bumi. Penyebabnya orbit bulan yang berbentuk elips dengan Bumi terletak di titik fokus orbit itu. Fenomena ini terjadi pada Selasa (6/7). Fenomena ini terjadi pada tanggal 5 Juli pukul 21.53 WIB, namun baru dapat disaksikan pada 6 Juli pukul 02.45 WIB, dari arah Timur-Timur laut dekat konstelasi Taurus. 4. Konjungsi Bulan Merkurius Puncak konjungsi Bulan-Merkurius di bulan ini jatuh pada 8 Juli 2021, pukul 11.38 WIB, 12.38 WITA, 13.38 WIT dengan elongasi 3,7 derajat. Fenomena Ini dapat disaksikan dari arah timur-timur laut, dekat konstelasi Taurus sejak 04.30 WIB, WITA, WIT selama 60 menit. Lapan menyebut, fenomena terbaik melihat yakni pada pukul 05.00 WIB, WITA, WIT. 5. Fase Bulan Baru Planetarium Jakarta menyebut fenomena ini terjadi pada 10 Juli pukul 08.17 WIB, 09.17 WITA, 10.17 WIT, dengan jarak 404.245 kilometer dari Bumi (geosentrik) dan berada di konstelasi Taurus.

"Hari Sabtu tanggal 10 Juli 2021 Bulan memasuki fase bulan baru yang puncaknya terjadi pada pukul 08.17 WIB. Fenomena ini dapat diamati hingga Bulan terbenam pada pukul 18.08 WIB," ujar Planetarium Jakarta. Pada langit senja di hari itu, Venus dan Mars sudah condong ke arah barat hingga kemudian terbenam di arah barat, masing-masig pada pukul 19.45 dan 19.50 WIB/WITA/WIT. Merkurius terlihat sejak pukul 04.30 waktu setempat selama 60 menit dari arah Timur-Timur Laut. Di samping itu ketinggian Bulan di Indonesia ketika terbenam Matahari memiliki variasi antara 2,36 derajat hingga 4,26 derajat, dengan sudut elongasi terhadap Matahari bervariasi antara 4,25 hingga 5,35. Hal itu menyebabkan Bulan sulit diamati meskipun dengan alat bantu.

Editor: -
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS