DEWIKA Karang Anyar: Harapan Baru bagi Masyarakat dan Targetnya dalam Jejaring Desa Wisata

Masyarakat menaruh harapan penuh peresmian DEWIKA dapat meningkatkan kunjungan wisatawan. (Foto: PARBOABOA/Jeff Gultom)

PARBOABOA, Pematang Siantar - Masyarakat Karang Anyar, Kecamatan Gunung Maligas, Simalungun, Sumatra Utara (Sumut) menyambut positif peresmian Desa Wisata Karang Anyar (DEWIKA) oleh Pemerintah Kabupaten Simalungun, Kamis (21/12/2023) lalu.

Sebelum diresmikan sebagai desa wisata, Karang Anyar memang dikenal dengan Spot Wisata andalannya, yaitu wisata Pemandian Mata Air. Namun, pengunjung yang datang tidak banyak bahkan mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir.

Lantas, masyarakat menaruh harapan penuh, dengan peresmian DEWIKA dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke daerah itu. Faris (38) warga Karang Anyar yang ditemui PARBOABOA, Kamis (28/12/2023) mengungkapkan semangat dan harapanya.    

"Sangat semangat dengan program desa wisata ini mas. Sebelum penetapan dan peresmian ini, memang Karang Anyar mengalami penurunan pengunjung," kata Faris kepada PARBOABOA.  

"Namun kami sebagai warga sangat berharap, dengan adanya program ini dapat membangkitkan usaha warga sekitar juga," tambahnya.

Tak hanya itu, Faris juga berharapa agar program ini tidak hanya memberikan perhatian pada objek wisata, tetapi juga pada peningkatan infrastruktur, seperti penataan jalan menuju DEWIKA.

Harapan yang sama diungkapakan oleh pasangan suami-istri, Abdul Wahab (52) dan Wahyuni (51). 

Keduanya yang berprofesi sebagai pedagang makanan kaki lima di sekitar objek wisata, optimis akan kemajuan wisata DEWIKA dengan melihat peningkatan kunjungan dari luar Kota ke daerah itu sejak peresmiannya sepekan yang lalu.

“Hari Selasa dan Senin kemarin banyak warga yang berasal dari luar kota seperti Medan dan kisaran berkunjung kemari. Apalagi semenjak adanya peresmian DEWIKA, kami sangat optimis hal ini dapat meningkatkan pendapatan kami,” ujar keduanya kepada PARBOABOA.

Abdul menambahkan keyakinannya, program desa wisata ini dapat memberikan dorongan signifikan bagi perekonomian Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Nagori Karang Anyer. 

Sarana dan Prasarana

Sementara itu, dari sisi sarana dan prasarana, Kepala Bidang Pengembangan Pariwisata Kabupaten Simalungun, Dian Pratiwi mengatakan, DEWIKA nantinya akan menyediakan berbagai fasilitas untuk memenuhi kebutuhan pengunjung.

Mulai dari atraksi permainan wahana, objek wisata menarik, hingga fasilitas toilet, pondok wisata, dan kolam pancing. 

"Rencana pengembangan di masa mendatang juga mencakup penambahan fasilitas dari Bank Mestika, seperti gazebo ruang pertemuan, homestay, dan display UMKM yang telah dibina," ucap Dian kepada PARBOABOA.

Dian juga menjelaskan bahwa DEWIKA mendapatkan pendampingan dari PT. Bank Mestika Dharma. Tbk yang ditunjuk oleh TPAKD provinsi dan diawasi oleh OJK untuk tiga tahun ke depan. 

Kerjasama juga terjalin dengan Lions Club Medan Banker, yang memberikan bantuan sumur bor untuk memastikan ketersediaan air yang memadai.

Meski demikian, terdapat catatan dari pengunjung untuk fasilitas yang ada saat ini. Hal itu diungkapakan oleh seorang penyadang disabiltas, Andy (26) warga Medan yang berkunjung ke tempat itu.

Meski mengaku senang karena dulunya ia pernah tinggal di situ, Andy mengatakan, fasilitas pendukung yang ada masih belum memadai bagi kaum seperti dirinya.

"Saya sangat senang karena dulunya ini adalah kampung halaman saya. Namun sarana dan prasarana sampai sekarang untuk penyandang disabilitas masih minim."

"Tangga untuk turun pun tidak layak digunakan bagi penyandang disabilitas" kata Andy kepada PARBOABOA sambil berharap penyediaan sarana dan prasarana ramah disabilitas dapat segera dibuat.

Merespons pengunjung seperti Andy, Dian mengatakan, yang menjadi target pengelolaan DEWIKA saat ini berada di bagian belakang sementara yang dikeluhkan Andy berada di depan.

Menurut Dian, lokasi bagian depan saat ini masih berada di bawah tanggung jawab PTPN, namun, ke depan akan ada pengembangan dan master plannya telah ada.

“Untuk tempat pemandian yang berada di depan dekat dengan mata air, Ini masih masuk daerah PTPN tetapi kedepannya sudah ada master plan untuk pengembangan. Jadi keseluruhan akan dapat pendampingan dan penataaan untuk di tahun 2024 yang nanti jadi program kerja pemkab dan bank mestika” ucap Dian.

Dian mengatakan, saat ini DEWIKA sudah ramah terhadap penyandang disabilitas. Ia berjanji untuk terus melakukan upaya pengembangan dan peningkatan kualitas agar DEWIKA dapat menjadi desa mandiri dalam bidang pariwisata dan ramah disabilitas.

Dian juga menegaskan bahwa saat ini DEWIKA belum mengutip biaya retribusi. Penentuan retribusi masih dalam tahap musyawarah dan kemungkinan akan diadakan Peraturan Desa tentang pembahasan biaya retribusi di tahun depan. 

Ia juga menggarisbawahi peran penting Dinas Pariwisata, TPAKD, dan OPD lainnya dalam mengawasi proses pembangunan fasilitas, SDM, dan UMKM agar berjalan dengan lancar.

Target DEWIKA dalam Jejaring Desa Wisata

Dinas Pariwisata Kabupaten Simalungun punya target agar DEWIKA nantinya meraih penghargaan Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) yang diadakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

Dian Pratiwi, mengatakan, Simalungun sendiri pernah mencoba mengukir prestasi dengan mengikutsertakan dua Desa Wisatanya, yaitu Desa Wisata Karang Anyar dan Desa Wisata Sait Buttu Saribu, dalam Jejaring Desa Wisata di kompetisi ADWI tahun 2023. 

Meskipun keduanya belum meraih hasil terbaik, Dian berkomitmen untuk terus memperbaiki kriteria yang belum terpenuhi agar dapat bersaing di tingkat nasional.

"Kita memang tidak meraih hasil terbaik dikarenakan masih kurang dalam beberapa kriteria agar dapat memenangkan penghargaan tersebut", ujarnya.

Beberapa kriteria yang harus dipenuhi sebagai desa wisata antara lain mencakup konsep One Stop Living, homestay, keberadaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), objek wisata yang menarik, pengelolaan yang baik, serta atraksi yang dapat dinikmati pengunjung.

Dalam konteks ini, Dian Pratiwi menyoroti Desa Wisata Kampung Warna-warni Tigaringgit di Kecamatan Girsang Sipangan Bolon Parapat yang pada tahun 2022 berhasil masuk dalam peringkat 50 besar dalam ADWI. 

Desa tersebut juga meraih harapan kedua pada kategori desa wisata CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability).

Ia menegaskan, tidak menutup kemungkinan DEWIKA dapat mendapatkan perolehan prestasi sama ataupun melebihi itu, setelah proses tahapan pembangunan dan pembimbingan selesai.

Editor: Rian
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS