PARBOABOA, Pematang Siantar – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pematang Siantar mencatat hingga Agustus 2022 ada 36 warga yang positif tertular Human Immunodeficiency Virus (HIV), di mana dua orang di antaranya merupakan ibu hamil.
Koordinator Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinkes Pematang Siantar, Domen Silalahi mengatakan, dari jumlah 35 yang positif, paling banyak didominasi kelompok pria sebanyak 27 orang dan sisanya perempuan.
“Ada 5.592 orang yang dites sampai Agustus 2022, sementara sepanjang 2021, ada 65 orang yang ketahuan positif dengan jumlah ibu hamil 17 orang,” jelasnya, Senin, (19/09).
Domen menjelaskan, untuk menekan angka penularan HIV, Dinkes Pematang Siantar gencar melakukan sosialisasi ke masyarakat untuk menerapkan perilaku pencegahan yakni menggunakan alat kontrasepsi saat berhubungan seksual, menggunakan jarum suntik steril dan tidak sembarangan menerima transfusi darah.
“Saat sosialisasi atau ingin melakukan tes, kita juga menggandeng beberapa pihak terkait, salah satunya non goverment organization (NGO) atau kelompok masyarakat tertentu agar lebih mudah untuk masuk,” katanya.
Domen juga menambahkan kedepan pihaknya akan menerapkan sosialisasi dan pemeriksaan lewat jemput bola, di mana akan ada mobil yang diturunkan langsung ke lokasi yang sudah ditentukan.
“Kalau kita sudah masuk, mobil itu akan melakukan tugasnya masing-masing. Di mobile itu nanti ada analis. Itulah yang akan memeriksakan nanti. Ada dokternya, ada pengelolanya yang buat laporan. Jadi kita masuk kesana, mereka yang menunjukkan lokasinya, mereka yang mengumpulkan populasi kuncinya baru kita melakukan pemeriksaan. Dan hasilnya tidak boleh dipublikasi,” tambahnya.
Pengelola Program P2PM, di Kota Pematang Siantar Setyorini Silalahi menghimbau bagi populasi kunci yang positif HIV agar mengambil obat anti retroviral (ARV) yang telah disediakan pemerintah secara gratis di posko-posko yang ada di Kota Pematang Siantar yang tersebar di delapan titik yaitu Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Djasamen Saragih, Puskesmas Tomuan, Puskesmas Ksatria, Puskesmas Kahean, Puskesmas Martoba, Puskesmas Bane, Puskesmas Parsoburan dan Klinik Sima Husada.
“Obat arv selalu ada diposko dan gratis, kami juga membagikan kondom gratis bagi populasi kunci, seperti gay, pekerja seks komersial dan yang lain,” jelasnya.