Insiden Maut Ledakan Depo BBM Plumpang Harus Diinvestigasi

Potret rumah warga yang ikut terbakar akibat ledakan Depo BBM milik Pertamina di Plumpung, Jakarta Utara pada Jumat (03/03/2023) malam. (Foto: Twitter/@syaikh_syafiq)

PARBOABOA, Jakarta – PT Pertamina (Persero) menyatakan akan merefleksi diri dan evaluasi usai insiden maut ledakan di Depo Bahan Bakar Minyak (BBM) Plumpung, Jakarta Utara yang menewaskan 15 warga sekitar. Tim investigasi dibentuk untuk membuka penyebab dari peristiwa nahas tersebut.

"Kami akan melakukan evaluasi dan merefleksi menyeluruh di internal demi menghindari kejadian serupa terulang," kata Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati dalam pernyataan sikapnya, Sabtu (04/02/2023).

Nicke mengatakan pihaknya akan membentuk tim gabungan dengan PT Pertamina Patra Niaga dan aparat penegak hukum untuk melakukan investigasi terkait penyebab dari insiden yang banyak memakan korban jiwa ini.

Di sisi lain, ia menyatakan keprihatinanya dan mengutarakan permohonan maafnya ke seluruh korban dan masyarakat yang terdampak atas kejadian tersebut.

"Pertamina akan memberikan penanganan yang terbaik bagi masyarakat terdampak," tutur Nicke.

Di samping itu, pasca kejadian ini, PT Pertamina memastikan bahwa pasokan bahan bakar minyak (BBM) tetap aman dengan back up supply dari terminal terdekat yaitu Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Tanjung Gerem, Cikampek, dan Ujung Berung.

"Pasokan BBM juga diamankan melalui dukungan dari Kilang Cilacap dan Balongan yang disalukan lewat laut ke TBBM Tanjung Priuk," ucap Nicke.

Tanggung Jawab

Terpisah Komisi VII DPR RI Rofik Hananto meminta Pertamina bertanggung jawab dan melakukan pembenahan sistem pengamanan dan standar operasional prosedur (SOP) dalam mengamankan fasilitas minyak dan gas (Migas), pekerja, serta masyarakat sekitar.

"Investigasi menyeluruh dan tuntas, serta meminta komitmen Pertamina memperbaiki sistem keamanan kilang minyak maupun depo BBM, seringnya kebakaran terjadi mengindikasikan Pertamina abai terhadap pengamanan kilang," kata Rofik Hananto dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (04/02/2023).

Korban Jiwa

Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara, Rahmat Kristantio menyebut, jumlah korban tewas akibat kebakaran 15 orang, termasuk tiga anak-anak. Belasan jenazah telah dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk dilakukan proses identifikasi.

Kristianto menambahkan, jumlah korban luka sebanyak 49 orang, terdiri dari 46 orang dewasa dan tiga anak-anak. Mereka saat ini sedang menjalani perawatan di RSUD Koja, RS Tugu, RS Pelabuhan, RS Pertamina, dan RS Cipto Mangunkusumo.

Ledakan disertai kebakaran hebat melanda Depo Pertamina, Jumat (03/03/2023). Api membumbung tinggi ke langit-langit dan banyak warga berhamburan lari karena panik untuk menyelamatkan diri.

Salah satu warga Tanah Merah, Sri (23) mengatakan, ia mendengar suara ledakan.

"Saya dengar ada suara ledakan mbak, sekitar pukul 19.00 WIB terus tiba-tiba pada lari keluar disuruh buat bawa barang-barang berharga, apinya gede banget mbak," kata Sri kepada Parboaboa saat ditemui di daerah Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (03/03/2023).

Sri mengaku, Depo PT Pertamina tersebut untuk kedua kalinya meledak. "Kalau seingat saya dulu waktu saya Sekolah Dasar (SD) itu PT sudah pernah meledak mbak," ujarnya.

Editor: RW
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS