Integrasi Sosial : Pengertian, Bentuk, Faktor Pendorong dan Penghambat

Ilustrasi Integrasi Sosial (Foto : AntaraKita)

PARBOABOA - Pernahkah kamu mendengar kata integrasi sosial? Pada dasarnya integrasi sosial adalah sebuah penyesuaian antara unsur-unsur yang berbeda, khususnya yang sering dijumpai dalam kehidupan bermasyarakat, sehingga tercipta yang namanya kedamaian serta keamanan.

Integrasi sosial terdiri dari dua kata, yakni “integrasi” dan “sosial”. Integrasi diambil dari bahasa inggris, Integration yang jika diartikan kedalam bahasa mengandung makna kesempurnaan atau keseluruhan.

Sedangkan kata “sosial” dapat diartikan sebagai hubungan timbal balik atas tindakan yang dilakukan oleh masyarakat itu sendiri.

Lantas, apa sih sebenarnya integrasi sosial itu? Bentuk nya apa saja? Apa yang menjadi faktor pendorong dan penghambat terjadinya integrasi sosial? Masih bingung?

Tak perlu khawatir, karena pada kesempatan kali ini Parboaboa akan membahasnya dengan lengkap. Yuk langsung simak penjelasan berikut ini.

Pengertian Integrasi Sosial

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), integrasi dapat diartikan sebagai sebuah pembauran sesuatu hingga menjadi sebuah kesatuan yang utuh dan bulat.

Sehingga, dapat dikatakan bahwa sejujurnya integrasi sosial memegang peranan yang sangat vital di dalam kalangan masyarakat.

Dengan adanya integrasi sosial yang baik, tentu akan mempermudah terciptanya suatu hubungan yang harmonis antar sesama guna mencapai tujuan bersama pula.

Integrasi sosial dalam kehidupan dapat terwujud dengan adanya penerimaan antar sesama. Dengan adanya proses sosial, segala jenis keteraturan sosial mengenai hukum, budaya, arti pendidikan, dan sebagainya akan mudah dilakukan.

Berikut ini pengertian integrasi sosial menurut para ahli.

1. Gillin

Menurut Gilin, “Integrasi sosial adalah fenomena sosial yang terjadi karena adanya proses sosial, terutama mengenai perbedaan unsur budaya, emosional, perilaku, dan keinginan yang akhirnya menimbulkan aspek masalah sosial sehingga dengan menyadari hal ini masyarakat akan melakukan proses perdamaian yang dikenal dengan integrasi.”

2. Soerjono Soekanto

Sedangkan menurut Soerjono Soekanto, “Integrasi sosial adalah satu di antara bentuk proses sosial yang dilakukan oleh berbagai pihak di dalam mengatasi permasalahan dalam kehidupan masyarakat. Permasalahan ini bisa dilatarbelakangi dengan adanya kekerasan, konflik sosial, dan juga ancaman dari pihak lain atau kelompok lain.”

3. Hendropuspito

Hendropuspito berpendapat bahwa, “Integrasi sosial adalah kesatuan masyarakat yang akhirnya membuat setiap arti masyarakat menjadi satu dalam visi dan misi.”

4. Paul B.Horton

Menurut Paul B.Horton, “Integrasi adalah serangkaian proses sosial dan interaksi sosial terhadap semua kelompok etnis dan ras yang dapat bersatu sehingga menunjang kehidupan ekonomi dan budaya.”

Syarat-syarat Terjadinya Integrasi Sosial

William F. Ogburn dan Mayer Nimkoff berpendapat bahwa ada beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk terciptanya sebuah integrasi, yakni sebagai berikut.

  • Syarat pertama yang harus dipenuhi agar tercipta yang namanya integrasi sosial adalah masing-masing anggota masyarakat harus saling mengisi kebutuhan diantara mereka. Sebagai hasilnya, masyarakat akan cenderung tetap menjaga keterikatan diantara sesama.
  • Syarat berikutnya yang harus dipenuhi agar tercipta yang namanya integrasi dalam masyarakat adalah dengan mematuhi dan menjaga norma yang sudah ada sejak dulu, dengan tidak mengubah nilai-nilanya.
  • Adanya sebuah kesepakatan bersama diantara masyarakat, dimana nantinya norma serta nilai-nilai tersebut harus dijaga kelastriannya serta dijadikan sebagai pedoman dalam menjalani kehidupan bermasyarakat.

Bentuk-Bentuk Integrasi Sosial

1. Integrasi Normatif

Apa yang dimaksud dengan integrasi normatif itu? Jadi, integrasi normatif adalah salah satu bentuk integrasi yang terjadi karena adanya norma yang berlaku di dalam masyarakat, dimana norma inilah yang menjadi pengikat diantara mereka yang dapat juga dijadikan sebagai alat pemersatu.

2. Integrasi Fungsional

Bentuk integrasi yang kedua dikenal dengan integrasi fungsional, yang terbentuk karena adanya fungsi-fungsi tertentu dalam masyarakat yang saling mengedepankan pihaknya masing-masing. Contohnya : Indonesi terdiri dari macam-macam suku dengan ciri khasnya masing-masing.

3. Integrasi Koersif

Bentuk integrasi yang berikutnya adalah integrasi koersif, yang terbentuk karena adanya golongan penguasa yang memiliki kekuasaan yang mutlak. Umumnya integrasi yang satu ini terbentuk dengan melibatkan kekuasaan di dalamnya.

Faktor Pendorong dan Penghambat Terjadinya Integrasi Sosial

1. Faktor Pendorong Integrasi Sosial

Faktor Internal :

  • Tingginya sikap saling menghargai dan rasa toleransi diantara sesama
  • Masyarakat cenderung terbuka dengan perkembangan Zaman
  • Masyarakat memiliki kesadaran yang tinggi akan hakikat manusia sebagai makhluk sosial
  • Tak takut terjadi kontak dengan kebudayaan luar

Faktor Eksternal :

  • Terjadi pertumbuhan penduduk secara heterogen/Bergama
  • Sistem pendidikan yang maju
  • Rasa keterbukaan masyarakat terhadap budaya asing
  • Terdapat musuh dari luar yang harus ditaklukkan bersama-sama

2. Faktor Penghambat Integrasi Sosial

Berikut ini yang termasuk faktor penghambat integrasi sosial adalah sebagai berikut.

Faktor Internal:

  • Masih terdapat pemikiran yang kolot dan juga masih sangat tradisional
  • Terjadi hubungan yang renggang antar sesama individu
  • Tingginya sikap kurang percaya dan curigaan terhadap suatu kelompok yang lain
  • Sifat primordiall masih berlalu, dimana masyarakat merasa budaya mereka jauh lebih baik jika dibandingakan dengan budaya orang lain.

Faktor eksternal:

  • Terjadi sebuah kesenjangan sosial diantara masing-masing kelompok masyarakat
  • Pembangunan yang tidak merata
  • Perkembangan ilmu pengetahuan yang cenderung lambat
  • Adanya sistem masyarakat yang tertutup dengan budaya asing
Editor: -
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS