PARBOABOA, Bandung – Institut Teknologi Bandung (ITB) akan menggelar kuliah tatap muka secara bertahap mulai pada akhir September 2021 ini.
Persiapan terus dilakukan oleh fakultas di Perguruan tinggi tersebut bersama dengan masing-masing prodi untuk mengatur dan meminimalisasi risiko penyebaran Covid-19 saat pelaksanaa kuliah tatap muka nanti.
Diperkiraan 1.087 mahasiswa yang akan terlibat dalam kegiatan luring mulai akhir bulan September ini. Jumlah itu terdiri dari mahasiswa di kampus Ganesha dan kampus Jatinangor.
Tahapan kegiatan luring ini diharapkan mampu implementasikan dalam masa Adaptasi Kebiasaan Baru dan menjadi fase transisi perkuliahan.
Proses transisi ini diharapkan bisa menyiapkan sivitas ITB menjadi insan yang siap menerapkan kebiasaan baru secara konsisten.
Kegiatan akademik ini juga bertujuan agar para mahasiswa tetap mencapai learning outcome
Dalam tahap persiapan ini, semua fakultas akan terus melakukan koordinasi dengan seluruh direktorat terkait, yaitu Direktorat Pendidikan, Direktorat Sarana dan Prasana, Direktorat Kemahasiswaan, Direktorat Sistem dan Teknologi Informasi, UPT Pelayanan Kesehatan, dan tetntunya dengan Satgas Covid-19 kampus ITB.
pada Semester I Tahun Akademik 2021/2022, kegiatan akademik difokuskan kepada kegiatan berbasis praktikum, studio, kuliah lapangan, dan sejenisnya.
Jika kegiatan akademik tersebut berbentuk perkuliahan maka akan dilaksanakan secara bauran, yaitu ada yang dilaksanakan dalam bentuk kuliah daring dan luring/kuliah tatap muka.
Pembukaan mata kuliah yang berbasis kegiatan luring sepenuhnya diserahkan kepada prodi sesuai kebutuhan.
Kapasitas maksimum ruangan yang digunakan adalah 30% dari kapasitas normal. Hla ini dilakukan dalam rangka menjamin protokol kesehatan tetap terjaga.
Sedangkan pelaksanaan sidang pascasarjana diwajibkan luring kecuali ada hal khusus.
Proses sosialisasi kuliah tatap muka ini akan terus menerus dilakukan oleh ITB, terutama dalam hal menumbuhkan kesadaran seluruh Sivitas ITB untuk dapat bertanggung jawab tetap melaksanakan protokol kesehatan.
Sosialisasi ini akan melibatkan seluruh jalur informasi yang dimiliki baik oleh Fakultas/Sekolah, Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, Direktorat Pendidikan, Direktorat Kemahasiswaan, Tim Amari ITB, dan lainnya.
