Jokowi Soft Ngantor di IKN, Bukti Infrastruktur Ibu Kota Baru Tak Buru-buru

Kondisi plaza seremoni di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. (Foto: Dokumentasi Humas Otorita IKN)

PARBOABOA, Jakarta - Infrastruktur di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur diklaim hampir rampung.

Sejumlah pembangunan terus dikebut, demi mewujudkan impian Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkantor dan melaksanakan upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Republik Indonesia, 17 Agustus mendatang.

Per hari ini, Senin (29/7/2024), Jokowi dikabarkan telah berkantor di IKN hingga Selasa (30/7/2024) besok dalam kondisi infrastruktur yang belum siap 100 persen.

Agendanya rapat dengan Otorita Ibu Kota Negara (OIKN) dan jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kalimantan Timur. 

Presiden juga akan menggelar rapat internal dengan sejumlah menteri kabinet di IKN, hari ini. Ia didampingi Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono dan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi.

Ia bahkan menyebut aktivitas itu sebagai ‘soft ngantor”, karena masih banyak pekerja yang lalu lalang di sekitar kantor Presiden atau yang disebut Istana Garuda untuk menyelesaikan tahap akhir pembangunan gedung.

Pada Minggu (28/7/2024), Jokowi bahkan mengajak influencer dan artis Ibu Kota air untuk touring dan menikmati IKN.

Meski pembangunan infrastruktur di IKN banyak yang belum siap, namun Jokowi mengatakan, ketersediaan fasilitas untuk kebutuhan primer seperti listrik dan air sudah terpenuhi, termasuk akses internet.

Ia pun meyakini progres perkembangan pembangunan IKN berjalan dengan baik, hingga saat ini.

Tak hanya itu, Jokowi juga membantah anggapan soal pembangunan IKN yang terkesan buru-buru atau kejar target.

Menurut orang nomor satu di Indonesia itu, progres pembangunan IKN saat ini sudah sesuai dengan peta jalan yang ditetapkan pemerintah sejak awal.

Melansir YouTube Sekretariat Presiden, Jokowi mengatakan IKN telah memiliki tahapan-tahapan pengerjaan yang telah disepakati. Termasuk soal pelaksanaan upacara 17 Agustus di IKN.

Ia kembali menegaskan bahwa IKN adalah proyek pembangunan jangka panjang, sehingga hasil keseluruhan tidak bisa dilihat dalam waktu singkat.

Jokowi menyebut, diperlukan waktu belasan hingga puluhan tahun untuk melihat IKN secara sempurna dan progres pembangunan IKN pada 17 Agustus 2024 baru mencapai sekitar 15 persen.

Sementara Satgas Infrastruktur IKN di Kementerian PUPR mengaku persiapan infrastruktur di IKN mencapai 90 persen menjelang pelaksanaan HUT ke-79 Indonesia.

Menurut Ketua Satgas Infrastruktur IKN, Danis Sumadilaga kantor presiden dan istana presiden di IKN sudah siap ditempati.

Selain itu, air dan listrik juga telah tersedia, begitu pun furniture untuk kantor presiden juga telah datang dan siap dipakai.

Bahkan dalam waktu dekat, moda transportasi canggih seperti kereta otonom tanpa rel atau autonomous rail transit (ART) dan taksi terbang segera diuji coba menjelang hari kemerdekaan.

Berkantornya Presiden Jokowi di IKN mulai Senin, 29 Juli 2024 mendapat tanggapan berbagai pihak. Pasalnya, infrastruktur di IKN masih belum siap dan jauh dari target. Misalnya saja pembangunan landasan pacu, bandara VVIP dan akses jalan tol.

Menurut Pakar Kebijakan Publik, Achmad Nur Hidayat, berkantornya Jokowi dan rencana pelaksanaan 17 Agustus di IKN menjadi kesempatan untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia serius dan berkomitmen dalam proyek pemindahan ibu kota.

Pakar menilai, hal itu akan menjadi momen krusial yang akan diawasi oleh komunitas bisnis dan investor untuk menilai prospek masa depan IKN.

Di satu sisi, kata dia, Pemerintah tentunya ingin menunjukkan bahwa proyek ini tetap berjalan dan didukung penuh pemerintah pusat, meskipun terdapat banyak tantangan.

Selain itu, keberhasilan pembangunan IKN juga bisa mendongkrak daya tarik ibu kota baru itu bagi investor, karena akan menjadi tanda pemerintah mampu mewujudkan proyek berbiaya fantastis ini.

Namun sebaliknya, jika gagal, bisa menjadi peringatan bahwa ada masalah mendasar yang belum terselesaikan, yang dapat menurunkan kepercayaan investor.

Editor: Kurniati
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS