Kisah Soritua Hamonang Pandjaitan, Atlet Pematang Siantar yang Berharap Bela Diri Wing Chun diakui KONI

Kisah Atlet Wing Chun Asal Pematang Siantar pernah mengikuti Kejurnas, Soritua Dapot Hamonangan Pandjaitan, Sabtu (10/06/2023) (Foto : Dok. Soritua Pandjaitan)

PARBOABOA, Pematang Siantar - Peraih dua medali perak di Piala Ketua Umum Wing Chun Indonesia (FWCI), Soritua Dapot Hamonang Pandjaitan sukses mengharumkan nama Kota Pematang Siantar, Sumatra Utara. Soritua bahkan bertekad menjadi atlet internasional untuk mengharumkan Indonesia di mata dunia.

Tekad itu terlihat dari ratusan jam latihan yang dijalani pria kelahiran 1999 ini.

Soritua berusia 15 tahun, saat ia memulai seni bela diri asal China itu. Ia mengikuti latihan yang didaftarkan ayahnya pada Kamis dan Sabtu, mulai pukul 16.00 hingga 18.00 WIB.

Dedikasinya berlatih Wing Chun pun tak sia-sia. Anak pertama dari lima bersaudara yang berasal dari keluarga sederhana ini berhasil mengharumkan nama Kota Pematang Siantar di berbagai Kejuaraan Nasional (Kejurnas).

“Jujur awalnya tidak menyangka bisa sampai di titik ini. Awalnya karena keisengan ayah saya yang mendaftarkan saya di Seminar Wing Chun dan kemudian saya pun juga tertarik dengan dunia bela diri. Jadi saya ikuti latihannya dan beberapa kali mengikuti perlombaan berharap bisa menjadi atlet Internasional biar bisa membawa nama Indonesia," katanya sumringah, saat diwawancarai PARBOABOA di Pematang Siantar, Sabtu (10/06/2023).

Total tiga kali Soritua mengikuti kejurnas. Kejurnas Wing Chun pertama yang ia ikuti diselenggarakan di Bali pada 2017. Kala itu ia berhasil meraih 3 medali perunggu. Sementara di 2018, ia gagal mengikuti kejurnas di Yogyakarta, karena ketinggalan pesawat dan meraih emas pada Kejurnas 2019 di Jakarta. 

Ia pun pernah mengikuti pertandingan online yang diselenggarakan saat pandemi COVID-19 di 2020 dan 2021, meski tidak meraih juara saat itu.

“Pertandingan Tahun 2019 itu lah yang menjadi kebanggaan saya, karena di situ saya juara satu dan mendapatkan medali emas,” kata Soritua.

Suka-duka Menggeluti Wing Chun

Kisah Atlet Wing Chun Asal Pematang Siantar pernah mengikuti Kejurnas, Soritua Dapot Hamonangan Pandjaitan, Sabtu (10/06/2023) (Foto : Dok. Soritua Pandjaitan)

Soritua pun menceritakan suka dan duka kala ia menggeluti olahraga Wing Chun. Terutama memforsir latihan kala mengikuti berbagai kejuaraan nasional.

“Sering sakit di bagian leher kalo udah siap bertanding. Tapi kalo pas latihan tidak pernah mengalami hal apapun. Karena gaya latihannya santai,” jelasnya.

Tidak hanya itu, keterbatasan anggaran menjadi salah satu kendala atlet Wing Chun asal Pematang Siantar untuk mengikuti kejuaraan. Apalagi olahraga bela diri itu tak pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah, karena tidak masuk belum masuk dalam daftar cabang olahraga (Cabor) di Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).

Meski begitu, Soritua hanya berharap pemerintah Kota Pematang Siantar lebih memperhatikan nasib atlet agar bisa membanggakan kota dengan motto 'sapangambei manoktok hitei'.

"Harapan saya agar Wing Chun bisa diakui sebagai cabang olahraga, sehingga ada tempat berprestasi untuk atlet-atletnya," tambah Soritua.

Sebelumnya, bela diri Wing Chun sempat masuk dalam daftar cabang olahraga KONI di 2020. Hanya saja saat itu seni bela diri itu gagal masuk karena cabang olahraga Wushu mengklaim Wing Chun masih bagian dari Wushu.

Editor: Kurnia Ismain
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS