Konstruksi Longspan LRT Jabodebek Salah Desain, Begini Respons Presiden Jokowi

Konstruksi jembatan lengkung bentang panjang atau longspan di lintasan light rail transit atau LRT Jabodebek salah desain. (Twitter/@Jokowi)

PARBOABOA, Jakarta - Konstruksi jembatan lengkung bentang panjang atau longspan di lintasan light rail transit atau LRT Jabodebek dari Gatot Subroto menuju ke Kuningan salah desain. Akibatnya rangkaian kereta Lintas Raya LRT yang melintas di atasnya harus berjalan melambat hingga hanya 20 km/jam.

Hal ini disampaikan Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, Selasa (1/8/2023). Disebutkan, longspan ini memiliki kemiringan tajam dan terlalu sempit. 

Menurutnya, kesalahan itu terjadi karena pembangunan prasarana tidak berkomunikasi dengan pembangun sarananya.

Sebaliknya, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan, desain yang ada saat ini merupakan pilihan yang tepat. Hal itu bisa dilihat dari segi ekonomi maupun konstruksi. 

Dia menjelaskan, longspan yang panjang tanpa tiang tambahan justru akan membuat LRT jauh lebih efisien. Pasalnya, posisinya berada di atas jalan tol dan jalan protokol.

Menghadapi perbedaan pendapat itu, Presiden RI Joko Widodo akhirnya angkat bicara. Dia meminta agar polemik itu tidak dibesar-besarkan. 

Dia juga memastikan perencanaan dan penghitungan pengerjaan proyek sudah dilakukan. Namun saat di lapangan, penyesuaian bisa terjadi.

Mantan Wali Kota Solo itu meminta agar semua pihak tidak mencari-cari kesalahan. Kesalahan akan selalu ada karena proyek LRT dabodebek ini merupakan yang pertama kali dikerjakan Indonesia.

Sebagai informasi, gerbong kereta LRT dibuat oleh PT INKA. Konstruksi rel jalur dibuat oleh PT Adhi Karya (Persero) Tbk. 

Software development digarap oleh Siemens. Persinyalan oleh PT Len Industri (Persero).

Editor: Umaya khusniah
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS