PARBOABOA, Medan - Banjir melanda Kota Medan pada Minggu malam (27/02). Hingga Senin (28/02), banjir masih menggenangi rumah warga di beberapa kampung yang ada di Medan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan, Muhammad Husni mengatakan bahwa banjir terjadi akibat luapan sungai yang membelah Kota Medan. Luapan sungai itu terjadi akibat hujan deras yang melanda kota Medan dan wilayah hulu sungai yang terjadi pada Minggu (27/02).
"Sungai-sungai yang ada meluap," kata Husni, Senin (28/02).
Menurut Husni, sungai besar yang ada di Kota Medan seperti Sungai Deli dan Babura, termasuk sungai yang meluap dan menggenangi pemukiman warga.
Tidak hanya itu, drainese yang telah dibenahi oleh Pemkot Medan pun belum beroperasi secara maksimal mengalirkan air, sehingga semakin memperkeruh banjir.
Akibat dari banjir ini, banyak rumah warga yang terendam dengan ketinggian 3 sampai 4 meter. Bahkan ada beberapa rumah yang hanya kelihatan bagian atap rumahnya saja.
Lokasi terparah dari dampak banjir ini adalah Kampung Aur dan beberapa wilayah disekitarnya. Selain itu, terdapat pula beberapa kawasan yang ada di Belawan.
Beberapa warga telah mengungsi ke rumah kerabat mereka yang tidak terkena banjir. Namun ada beberapa warga yang masih tetap bertahan di rumah mereka.
Hingga saat ini, BPPBD dibantu tim Basarnas, Dinas Sosial dan unsur terkait masih melakukan upaya pengevakuasian korban banjir Kota Medan. Pihak setempat belum menemukan data pasti berapa warga yang mengungsi dan tinggal di posko bencana.
"Saat ini sifatnya masih evakuasi. Posko dan dapur umum sudah kami bangun di sejumlah titik," ucap Husni.
Untuk sekarang belum ada laporan korban jiwa. Namun petugas dari Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan telah bersiap untuk menangani masalah kesehatan yang terjadi akibat banjir ini.
Hingga Senin pagi, sejumlah kawasan di Kota Medan masih terendam banjir. Petugas mengimbau untuk seluruh masyarakat tetap waspada dan mengantisipasi jika terjadi banjir susulan.