Kritik Anggota DPRD Dua BUMD Siantar Belum Beres, Ada Kesulitan Apa Wali Kota Siantar?

Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Uli menjadi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) terbaik di Indonesia (Foto: PARBOABOA/Dimas)

PARBOABOA, Pematang Siantar - Wali Kota Pematang Siantar, Susanti Dewayani, meraih TOP BUMD Awards 2023 untuk kategori penghargaan sukses membina Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Uli menjadi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) terbaik di Indonesia, TOP Pembina BUMD Awards 2023 di Hotel Raffles Jakarta, Rabu 5 April kemarin.

Anggota DPRD Pematang Siantar, Netty Sianturi mengatakan, untuk PDAM (Perumda) Tirta Uli sudah lama DPRD Siantar “rapihkan” biar pelayanan berjalan baik kepada masyarakat.

“Tanpa Ibu Wali Kota Ibu Susanti pun itu sudah bagus. Itu air minum Tirta Uli sudah ada sebelum Ibu Susanti jadi Wali Kota,” jelasnya kepada Parboaboa, Sabtu (8/4/2023) melalui telepon seluler.

Meski begitu, Netty Sianturi menyampaikan, bahwa penghargaan Wali Kota raih atas BUMD PDAM itu bagaimana masyarakat merasakan pelayanan publik PDAM (Perumda) Tirta Uli?

Netty meneruskan, bahwa masyarakat perlu mempertanyakan bagaimana kondisi Perusahaan Daerah Pembangunan dan Aneka Usaha (PD PAUS) dan PD Pasar Horas Jaya.

“Setahu saya PD Pasar Horas dan PD PAUS sampai sekarang masih amburadul. Seperti PD PASAR cobalah lihatlah keadaan PD PASAR apakah dalam keadaan bersih? Itu sangat jorok, kamar mandinya itu banjir air, apakah memang hutangnya sudah beres ke PDAM,” ungkapnya lagi.

“Terus PD PAUS pegawainya bagaimana? Apakah itu ada kinerjanya? Kalau PDAM sudah jelas dari dulu sudah kami baguskan. Jadi bukan dia membuat itu? Enggak!” tambahnya.

Anggota DPRD Pematang Siantar, Netty Sianturi (Foto: PARBOABOA/Dimas)

Anggota DPRD Siantar asal Partai Gerindra ini merinci persoalan dua BUMD lainnya. Seperti PD Pasar Horas Jaya dan PD PAUS.

“Kalau lain-lain sangat masih amburadul sampai sekarang nasib PD PAUS itu kita tidak tahu. Sedangkan untuk pembangunan PD Pasar itu tidak nyaman tidak baik-baik saja, pencopet banyak, joroknya luar biasa, tidak tertata rapih,” jelasnya.

Netty Sianturi juga mengungkapkan, bahwa masih ada tiga BUMD di Siantar. Hanya saja, ada dua BUMD lainnya memang perlu dibereskan pelayanan dan kondisinya oleh Wali Kota Pematang Siantar, Susanti Dewayani.

“Ada tiga BUMD, hanya satu BUMD (PDAM) saja yang beres mendapat penghargaan lanjutan. Ada dua lagi BUMD belum dibenarkan sampai sekarang. Gitu loh!” serunya.

“PDAM dulu-dulu sudah berhasil,” tambahnya.

Sementara itu, pengamat kebijakan publik Universitas Sumatra Utara, Robert Tua Siregar, memandang  Wali Kota Siantar sebagai operator tata kelola Pemerintah Kota Pematang Siantar harus bisa mengetahui kekurangannya saat mengelola BUMD.

“Itu kita harapkan,” jelasnya.

“Siantar termasuk daerah memiliki banyak BUMD. Karena memiliki tiga BUMD di daerahnya. PD Pasar Horas, PDAM Tirta Uli, dan PD PAUS,” tambahnya.

Editor: Fery Sabsidi
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS