PARBOABOA, Makassar - Kapal motor Ladang Pertiwi 2 tenggelam di wilayah Selat Makassar pada Kamis (26/5) lalu. Nahasnya kejadian ini baru diketahui dua hari kemudian pada Sabtu (28/5).
Kronologi tenggelamnya kapal ini diungkap oleh nahkoda kapal bernama Supriadi yang ditemukan selamat.
Supriadi mengatakan jika kapal berangkat saat cuaca cerah dari Pelabuhan Paotere, Makassar menuju ke Pamantauang pada Rabu (25/5).
Namun cuaca mendadak berubah ketika kapal tengah melintas di Pulau Kalakuang, sekitar 8 mil dari pulau pemantauan. Hujan deras, ombak tinggi, dan angin kencang menerpa, kapal kemudian menjadi oleng dan mendadak mati mesin.
"Ketika kami lewat pulau itu mesin kapal tiba-tiba mati, pompa air mati, dan tidak bisa hidup," kata Supriadi saat jumpa pers di Terminal Petikemas Makassar, Selasa (31/5/2022).
Kemudian setelah melihat kapal semakin oleng, Supriadi memerintahkan Anak Buah Kapal (ABK) dan penumpang untuk mencari alat-alat yang dapat digunakan untuk menyelamatkan diri, seperti gabus dan tripleks.
"Saat kapal mau tenggelam, saya berteriak ke ABK dan penumpang, kasih sedia alat pelampung, gabus, dan tripleks," ucapnya mengenang kejadian itu.
Tak lama setelahnya, kapal pun karam pada Kamis (26/5). Namun dipastikan semua penumpang dan ABK sudah melompat ke laut saat kejadian
Sayangnya, Supriadi tidak mengetahui jumlah pasti penumpang yang dibawanya. Ia memperkirakan ada 32 penumpang, tetapi data ini bertolak belakang dengan data yang diungkap aparat desa setempat yang menyebut ada 51 orang dalam kapal nahas tersebut.
Setelah kapal tenggelam Basarnas langsung melakukan pencarian dan menemukan 31 orang dalam keadaan selamat.
Terkait dengan jumlah pasti penumpang yang dibawa KM Ladang Pertiwi ini, pihak Basarnas mengatakan ada 50 orang yang ikut berlayar dalam kapal tersebut.
Data penumpang ini didapat setelah mengecek daftar nama 51 penumpang yang didapat dari keterangan kepala desa, nahkoda, dan pemilik kapal. Ternyata ada kesilapan dimana ada satu penumpang yang namanya tercatat dua kali.
"Basarnas mengecek kebenaran orang-orang yang ada di atas kapal ternyata ada satu nama yang dobel. Yaitu Pak Supriadi dan Pak Veral. Pak Veral ini biasa dipanggil Pak Veral padahal namannya Pak Supriadi," Kepala Kantor Basarnas Makassar Djunaidi di Terminal Petikemas Makassar, Selasa (31/5).
Sehingga saat ini, masih ada 19 orang penumpang yang masih dinyatakan hilang.
"Kan selamat sudah 31 orang sehingga kita cari sekarang sisa 19 orang. Itu pengembangan data yang diberikan dari kepala desa, nakhoda, dan pemilik kapal yang kami minta keterangan," ujar Djunaidi.
Editor: -