Begini Kronologis Dugaan Malapraktik Anak Sersan Holmes oleh Dokter di RS Bina Kasih Medan

Serka Holmes Sitompul saat melaporkan dokter Herling Pangkerego dari RS Bina kasih ke Polda Sumut. (Foto: PARBOABOA/Ilham Pradilla)

PARBOABOA, Medan - RSS (6) anak pertama Serka Holmes Sitompul diduga menjadi korban malapraktik dari dokter di RS Bina Kasih Medan, Sumatra Utara.

Peristiwa tersebut bermula saat RSS mengalami kecelakaan hingga mengalami cedera tangan patah, 18 Mei 2023 dan langsung dibawa ke RS Bina kasih Medan untuk perawatan intensif.

"Anak saya jatuh dari lembu dan saya membawanya ke RS Bina Kasih, kemudian pada tanggal 19 Mei dilakukan operasi pasang pen," katanya saat dihubungi PARBOABOA via telepon selulernya, Senin (17/7/2023).

Operasi pemasangan pen di tangan anak Serka Holmes itu dilakukan oleh dokter spesialis tulang di RS Bina Kasih Medan, Herling Pangkerego (HP).

Setelah operasi, korban mengalami gejala yang tak wajar, seperti, cedera di kemaluannya, sesak nafas dan tangan kanannya tercium bau tak sedap.

"Anak saya merasakan sakit panas pada kemaluannya. Kemaluannya bernanah, sesak nafas dan tangan anak saya sudah busuk, bernanah dan menimbulkan bau tak sedap," ungkapnya.

Bahkan tangan anaknya yang telah dipasangi pen itu malah membiru, dan tidak bisa digerakkan.

"Tangan anak saya kok bisa biru dan tak bisa bergerak, sedangkan sebelum dioperasi dokter patah tulang itu masih bisa bergerak, setelah dioperasi kenapa bisa begini," kesal Holmes.

Ia lantas mempertanyakan kondisi anaknya kepada HP yang diakui ada ada kekeliruan seperti kemungkinan terpotong urat syaraf lain saat melakukan operasi kepada RSS.

"Itulah pak, saya di sini sendiri, mungkin ada penyumbatan atau mungkin terpotong saya uratnya itu," kata Holmes menirukan apa yang disampaikan HP kepadanya.

Serka Holmes kemudian meminta agar anaknya segera dirujuk ke RS Adam Malik Medan yang memiliki fasilitas lengkap.

Hanya saja, hasil pemeriksaan tim dokter di RS Adam Malik Medan menyatakan, tangan RSS terpaksa harus diamputasi, karena kondisinya yang sudah membusuk tadi.

"Sampai di RS Adam Malik, dokternya mengecek semua keadaan, kemudian memanggil saya dan memvonis kalau jalan terakhir itu (anak saya) harus diamputasi," ungkap Holmes.

Mendengar vonis tersebut, Serka Holmes tidak terima dan meminta pertanggungjawaban HP, dokter yang telah melakukan operasi kepada anaknya itu.

"Dia (HP) akan bertanggung jawab dengan memberi tangan palsu ke anak saya sampai anak saya bekerja. Tapi saya mau tangan anak saya kembali sehat, kalau diamputasi, saya tidak mau," kata Holmes.

Ia lantas melaporkan HP ke Polda Sumatra Utara, atas dugaan malapraktik, 15 Juli 2023.

Laporan tersebut tertuang dalam Laporan Polisi Nomor: LP/B/840/VII/2023/3PKT/POLDA SUMATERA UTARA tanggal 15 Juli 2023.

Holmes melaporkan HP terkait tindak pidana kejahatan tenaga kesehatan sebagaimana tertuang dalam pasal 84 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan.

HP Bantah Lakukan Malapraktik

Sementara itu, HP membantah dugaan malapraktik yang dilakukannya.

Menurutnya, kejadian tersebut murni dari kecelakaan yang dialami RSS, anak Serka Holmes sehingga mengalami komplikasi penyakit.

"Itu bukan kesalahan medis, risiko atau komplikasi pendarahan di sikunya (siku RSS, red). Itu bisa saja waktu kecelakaan sudah berdarah tetapi tidak ditemukan adanya pendarahan," kata HP kepada wartawan.

Setelah dua hari baru ada gejala, baru ada pendarahan di sikunya yang terlihat tanda terus mulai menghitam," imbuh HP.

HP mengklaim ada pembuluh darah yang cedera di siku RSS, sehingga terjadi pembusukan.

"Intinya pembuluh darah pecah itu bisa terjadi pada saat kecelakaan. Menurut saya sebelum operasi ada pembuluh darah yang pecah disitunya (tangan). Itu baru ketahuan setelah dua hari operasi, Menurut saya itu, sudah terjadi pendarahan di sikunya," jelas HP.

Ia juga menepis pernyataan terkait tanggung jawab akan memberikan tangan palsu kepada pasien atau keluarga pasien atas kelalaiannya.

"Itu anggapan mereka, saya bilang saya akan menunjukkan dimana bisa mendapatkan tangan palsu, tidak pernah akan memberikan tangan palsu. Mungkin dalam pendengaran mereka saya akan memberikan tangan palsu. Kalau nanti ini diamputasi nanti saya akan menunjukkan dimana bisa mendapatkan tangan palsu, itulah yang saya bilang," imbuh HP.

Editor: Kurnia
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS