Apa itu Mahram? Ini Penjelasannya Lengkap dengan Dalil, Pembagian, serta Perbedaannya dengan Muhrim

Mahram adalah wanita yang haram dinikahi (Foto: Parboaboa/Ratni)

PARBOABOA – Menurut Islam, konsep hubungan mahram adalah salah satu aspek penting dalam membangun dan memperkuat ikatan keluarga yang harmonis. Konsep ini memberikan pijakan hukum dan etika yang menjamin perlindungan dan keamanan bagi keluarga muslim.

Kita menyadari bahwa aturan-aturan yang ditetapkan dalam konsep mahram memiliki tujuan yang mulia. Hal tersebut dirancang untuk melindungi integritas keluarga, serta menciptakan iklim kepercayaan, saling menghormati, dan kebersamaan yang harmonis.

Dalam pandangan Islam, batasan mahram melibatkan pengenalan dan penghormatan terhadap hubungan keluarga yang diakui secara hukum. Dalam Al-Quran, mahram disebutkan dalam firman Allah dalam surat An-Nisa ayat 23, yang bunyinya:

حُرِّمَتْ عَلَيْكُمْ اُمَّهٰتُكُمْ وَبَنٰتُكُمْ وَاَخَوٰتُكُمْ وَعَمّٰتُكُمْ وَخٰلٰتُكُمْ وَبَنٰتُ الْاَخِ وَبَنٰتُ الْاُخْتِ وَاُمَّهٰتُكُمُ الّٰتِيْٓ اَرْضَعْنَكُمْ وَاَخَوٰتُكُمْ مِّنَ الرَّضَاعَةِ وَاُمَّهٰتُ نِسَاۤىِٕكُمْ وَرَبَاۤىِٕبُكُمُ الّٰتِيْ فِيْ حُجُوْرِكُمْ مِّنْ نِّسَاۤىِٕكُمُ الّٰتِيْ دَخَلْتُمْ بِهِنَّۖ فَاِنْ لَّمْ تَكُوْنُوْا دَخَلْتُمْ بِهِنَّ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ ۖ وَحَلَاۤىِٕلُ اَبْنَاۤىِٕكُمُ الَّذِيْنَ مِنْ اَصْلَابِكُمْۙ وَاَنْ تَجْمَعُوْا بَيْنَ الْاُخْتَيْنِ اِلَّا مَا قَدْ سَلَفَ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا ۔

Artinya: "Diharamkan atas kamu (menikahi) ibu-ibumu, anak-anakmu yang perempuan, saudara-saudaramu yang perempuan, saudara-saudara ayahmu yang perempuan, saudara-saudara ibumu yang perempuan, anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki, anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang perempuan, ibu-ibumu yang menyusui kamu, saudara-saudara perempuanmu sesusuan, ibu-ibu istrimu (mertua), anak-anak perempuan dari istrimu (anak tiri) yang dalam pemeliharaanmu dari istri yang telah kamu campuri, tetapi jika kamu belum campur dengan istrimu itu (dan sudah kamu ceraikan), maka tidak berdosa kamu (menikahinya), (dan diharamkan bagimu) istri-istri anak kandungmu (menantu), dan (diharamkan) mengumpulkan (dalam pernikahan) dua perempuan yang bersaudara, kecuali yang telah terjadi pada masa lampau. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang."

Mengetahui apa itu mahram atau bukan bagi kita adalah hal yang sangat penting, terlebih lagi hal ini juga telah diatur dalam Al-Quran sebagi sumber hukum Islam.

Lantas, apa perbedaan mahram dan muhrim? Istilah ini tentu bukan hal yang baru kita dengar. Untuk memahaminya secara mendalam, Parboaboa akan memberikan ulasan selengkapnya di bawah ini.

Arti Mahram

mahram adalah

Arti mahram (Foto: Parboaboa/Ratni)

Secara bahasa, mahram berasal dari makna haram yang merupakan lawan kata halal. Arti mahram adalah orang yang terlarang dan tidak boleh dilakukan.

Sedangkan menurut istilah, di kalangan ulama fiqih, kata mahram didefinisikan sebagai para wanita yang diharamkan untuk dinikahi, baik karena faktor kerabat, penyusuan ataupun berbesanan.

Mengutip buku Hukum dan Etika Pernikahan dalam Islam oleh Ali Manshur, kata mahram berasal dari bahasa Arab yaitu al-mahramu. Ibnu Qudamah berpendapat bahwa pengertian mahram adalah orang yang haram untuk dinikahi karena nasab dan sebab.

Sementara menurut buku Haram tapi Bukan Mahram oleh Hanif Luthfi, mahram adalah kata yang berasal dari akar kata haram, yang mana merupakan lawan kata dari halal, artinya adalah sesuatu yang terlarang dan tidak boleh dilakukan.

Dalam kamus Al-Mu'jam Al-Wasith kata mahram adalah dzul-hurmah yaitu wanita yang haram dinikahi.

Imam an-Nawawi juga menyebutkan bahwa, hakikat perempuan yang termasuk mahram adalah di mana boleh seorang laki-laki boleh melihat, khalwat (berduaan), bepergian dengannya adalah wanita yang haram dinikahi, selamanya karena sebab yang mubah, karena statusnya yang haram.

Dalil Mahram

perbedaan mahram dan muhrim

Perbedaan mahram dan muhrim (Foto: Parboaboa/Ratni)

Dalam Al-Quran telah disebutkan sebagian dari wanita yang haram untuk dinikahi antara lain, surat An-Nisa ayat 24 dan 24:

Berikut adalah bunyi dari Al Quran Surat An-Nisa ayat 24, yang bunyinya adalah:

۞ وَالْمُحْصَنٰتُ مِنَ النِّسَاۤءِ اِلَّا مَا مَلَكَتْ اَيْمَانُكُمْ ۚ كِتٰبَ اللّٰهِ عَلَيْكُمْ ۚ وَاُحِلَّ لَكُمْ مَّا وَرَاۤءَ ذٰلِكُمْ اَنْ تَبْتَغُوْا بِاَمْوَالِكُمْ مُّحْصِنِيْنَ غَيْرَ مُسٰفِحِيْنَ ۗ فَمَا اسْتَمْتَعْتُمْ بِهٖ مِنْهُنَّ فَاٰتُوْهُنَّ اُجُوْرَهُنَّ فَرِيْضَةً ۗوَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ فِيْمَا تَرَاضَيْتُمْ بِهٖ مِنْۢ بَعْدِ الْفَرِيْضَةِۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلِيْمًا حَكِيْمًا

Artinya: Dan (diharamkan juga kamu menikahi) perempuan yang bersuami, kecuali hamba sahaya perempuan (tawanan perang) yang kamu miliki sebagai ketetapan Allah atas kamu. Dan dihalalkan bagimu selain (perempuan-perempuan) yang demikian itu jika kamu berusaha dengan hartamu untuk menikahinya bukan untuk berzina. Maka karena kenikmatan yang telah kamu dapatkan dari mereka, berikanlah maskawinnya kepada mereka sebagai suatu kewajiban. Tetapi tidak mengapa jika ternyata di antara kamu telah saling merelakannya, setelah ditetapkan. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana.

Dari ayat di atas dapat disimpulkan beberapa kriteria orang yang haram untuk dinikahi. Dan sekaligus juga menjadi orang yang boleh melihat bagian aurat tertentu wanita, yaitu:

  • Ibu kandung
  • Anak-anakmu yang perempuan
  • Saudara-saudaramu yang perempuan
  • Saudara-saudara bapakmu yang perempuan 
  • Saudara-saudara ibumu yang perempuan
  • Anak-anak perempuan dari saudaramu yang laki-laki
  • Anak-anak perempuan dari saudaramu yang perempuan
  • Ibu-ibumu yang menyusui kamu
  • Saudara perempuan sepersusuan
  • Ibu-ibu istrimu anak-anak istrimu yang dalam pemeliharaanmu dari istri yang telah kamu campuri
  • Istri-istri anak kandungmu

Pembagian Mahram

mahram dan muhrim

Pembagian mahram (Foto: Parboaboa/Ratni)

Berdasarkan buku Ali Manshur, berikut ini merupakan pembagian mahram adalah sebagai berikut:

1. Muabbad (abadi)

Mahram muabbad adalah orang-orang yang haram dinikahi untuk selamanya. Adapun yang termasuk dalam pembagian ini dibagi menjadi tiga macam dan contoh mahram muabbad adalah sebagai berikut:

a. Haram untuk dinikahi karena hubungan nasab atau kerabat adalah sebagai berikut: ibu kandung, nenek buyut, dan seterusnya ke atas; anak kandung, cucu, cicit, dan seterusnya ke bawah; saudara perempuan seperti sekandung, seibu, atau saudara laki-laki; bibi dari ayah, bibi dari ibu, dan keponakan perempuan.

b. Haram untuk dinikahi karena hubungan pernikahan adalah sebagai berikut: ibu mertua dan seterusnya ke atas, anak tiri istri yang telah digaulinya termasuk cucu tiri, menantu, dan seterusnya ke bawah, ibu tiri, dan siapapun wanita yang dinikahi oleh bapak.

c. Haram untuk dinikahi karena hubungan persusuan adalah sebagai berikut: ibu susuan dan nasab ke atasnya, anak perempuan dari susuan dan nasab ke bawahnya, saudara perempuan sesusuan, bibi dari bapak atau ibu susuan, ibu mertua susuan dan nasab ke atasnya, istri bapak susuan dan nasab ke atasnya, istri anak susuan dan nasab ke bawahnya, anak perempuan istri susuan dan nasab ke bawahnya.

2. Muaqqat

Mengutip kitab al-fiqih al-manhaji oleh Dr.Musthafa al-Khin mahram muaqqat adalah mahram sementara. Maksud mahram muaqqat adalah perempuan yang haram untuk dinikahi karena sebab tertentu. Apabila sebab tersebut hilang, maka perempuan tersebut hilang keharamannya untuk dinikahi. Mereka yang dimaksud adalah :

  • Adik atau kakak ipar tidak boleh dinikahi. Namun, apabila perempuan pertama meninggal dunia atau dicerai dan telah selesai masa iddahnya, maka saudara perempuannya boleh dinikahi.
  • Tidak boleh menikahi bibi dari istri. Hal ini disebabkan karena tidak diperbolehkan menikahi seorang perempuan bersamaan dengan bibinya atau dengan keponakannya.
  • Tidak boleh menikahi perempuan yang merupakan perempuan ke lima. Ini berlaku jika laki-laki telah menikahi empat perempuan sebelumnya, kecuali jika salah satu dari empat istri tersebut meninggal dunia atau bercerai.
  • Tidak boleh menikahi perempuan musyrik yang menyembah berhala.
  • Tidak boleh menikahi perempuan yang masih dalam masa iddah.
  • Perempuan yang telah ditalak tiga kali juga termasuk dalam kategori mahram muaqqat, yang artinya tidak boleh dinikahi.

Perbedaan Mahram dan Muhrim

Melansir dari laman NU Online, muhrim adalah istilah dalam pelaksanaan ibadah haji atau umroh. Berikut adalah perbedaan antara mahram dan muhrim:

Definisi:

  • Mahram adalah anggota keluarga atau individu tertentu yang diizinkan untuk melakukan interaksi dan bergaul secara bebas dengan seorang Muslimah atau Muslim. Hubungan ini didasarkan pada hubungan darah, pernikahan, atau adopsi, dan mencegah pernikahan atau hubungan intim antara individu tersebut.
  • Muhrim adalah seorang Muslim yang sedang menjalankan ibadah haji atau umrah. Muhrim merujuk pada seseorang yang telah memasuki keadaan ihram, yaitu mengenakan pakaian haji khusus dan mengikuti serangkaian aturan yang berlaku selama ibadah haji atau umrah.

Konteks dan Aplikasi:

  • Konsep mahram berlaku dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam konteks hubungan antara pria dan wanita dalam keluarga. Mahram memberikan perlindungan dan keamanan bagi seorang Muslimah atau Muslim, serta mengatur batasan-batasan dalam interaksi dan hubungan antara anggota keluarga.
  • Muhrim berkaitan dengan ibadah haji dan umrah, yang dilakukan dalam waktu dan tempat tertentu. Muhrim adalah seorang Muslim yang telah memasuki keadaan ihram dan memiliki kewajiban serta aturan khusus yang harus diikuti selama menjalankan ibadah haji atau umrah.

Tanggung Jawab dan Batasan:

  • Hubungan mahram adalah membawa tanggung jawab untuk melindungi, memelihara, dan menjaga kehormatan serta keamanan antara anggota keluarga. Batasan yang ditetapkan meliputi larangan pernikahan dan hubungan intim antara individu yang dianggap sebagai mahram.
  • Muhrim memiliki tanggung jawab untuk mengikuti aturan-aturan dan tata cara yang berlaku selama menjalankan ibadah haji atau umrah. Ini termasuk mematuhi ketentuan pakaian ihram, melaksanakan serangkaian ritual ibadah dengan benar, serta menjauhkan diri dari tindakan dan perkataan yang bertentangan dengan kondisi ihram.

Ruang Lingkup:

  • Konsep mahram adalah berlaku sepanjang waktu dalam kehidupan sehari-hari dan melibatkan anggota keluarga yang memiliki hubungan darah, pernikahan, atau adopsi.
  • Status muhrim berlaku hanya selama seseorang sedang menjalankan ibadah haji atau umrah. Setelah ibadah selesai, status muhrim berakhir.

Setelah membaca ulasan di atas, Anda telah mengetahui bahwa ada beberapa individu yang bukan mahram dalam Islam. Dalam konteks Islam, mereka adalah individu-individu yang tidak memiliki hubungan darah, pernikahan, atau adopsi yang menghasilkan status mahram.

Editor: Lamsari Gulo
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS