PARBOABOA, Pematangsiantar - Sebuah mal dan dua hotel di Kota Odesa, Ukraina, dihantam oleh serangan udara Rusia oada Senin waktu setempat.
Dilansir CNN, Selasa (10/5/2022), tiga rudal hipersonik terbaru, Kinzhal, ditembakkan dari sebuah pesawat dan menghantam "sasaran infrastruktur pariwisata". Hal itu disampaikan oleh Sergey Bratchuk, juru bicara militer regional Odesa.
Dari keterangan Braychuk, dua orang dilarikan ke rumah sakit akibat serangan itu. Namun CNN belum dapat mengonfirmasi cidera yang mereka alami.
Dalam pernyataannya, Bratchuk tidak mengidentifikasi secara spesifik target serangan.
Akan tetapi, CNN telah melakukan geolokasi dan memverifikasi keaslian dua video yang beredar di media sosial, yang menunjukkan kerusakan signifikan pada sebuah hotel di desa Zatoka. Salah satu video bahkan pertama kali dirilis oleh Dewan Kota Odesa sendiri.
Ini menjadi hotel kedua di kawasan Odesa yang terkena serangan pada Senin (9/5) waktu setempat. Tidak diketahui secara jelas mengapa dua hotel itu diserang, atau berapa banyak orang yang tinggal di dalam hotel saat serangan terjadi.
Menurut Komando Operasional Selatan Angkatan Bersenjata Ukraina, sebuah pusat perbelanjaan juga terkena serangan tujuh rudal. Lima orang dilaporkan luka-luka dan satu orang tewas akibat serangan itu.
Dubes Rusia disiram cairan merah
Sementara itu, Duta Besar Rusia untuk Polandia, Sergey Andreev, disiram cairan merah oleh para demonstran yang memprotes perang di Ukraina.
Insiden terjadi saat Andreev meletakkan karangan bunga di Makam Militer Soviet di Warsawa dalam rangka memperingati 77 tahun kemenangan atas Nazi Jerman dalam Perang Dunia II.
Seperti dilansir Reuters, Selasa (10/5/2022), perang di Ukraina yang dipicu invasi militer Rusia membayangi peringatan 'Hari Kemenangan' pada Senin (9/5) waktu setempat, ketika Moskow menghormati 27 juta warga Soviet yang gugur dalam Perang Dunia II silam.
Polandia, yang menjadi pendukung kuat Ukraina dalam melawan invasi Rusia, menentang digelarnya peringatan skala besar.
Rekaman video yang diposting ke Twitter menunjukkan para demonstran, beberapa membawa bendera nasional Ukraina, mengelilingi delegasi Rusia dan meneriakkan 'fasis' sebelum Andreev disiram cairan berwarna merah.
Cairan merah itu tampak melumuri rambut dan wajah Andreev, bahkan membuat kemejanya yang berwarna putih menjadi ternoda.
Dalam pernyataan kepada wartawan setempat, Andreev menyatakan dirinya dan timnya tidak mengalami cedera serius dalam insiden tersebut.
"Kami akan memberikan protes resmi," cetus Andreev. "Ketika mereka merekomendasikan agar kami tidak menggelar acara lebih besar, kami bertemu mereka di tengah jalan, kami tidak memperburuk situasi," tegasnya.