PARBOABOA – Media pemberitaan di Cina menanggapi fenomena perlombaan nuklir yang dipertontonkan negara-negara besar di dunia sebagai hal yang bodoh.
Pimpinan redaksi media Global Times yang dikelola pemerintah China, mengatakan perlombaan senjata nuklir dengan mencocokkan jumlahnya adalah pekerjaan bodoh. Menurutnya, yang diperlukan adalah kemampuan untuk melenyapkan Amerika Serikat (AS) hanya dalam satu kali.
“China memang tidak akan terlibat dalam perlombaan senjata nuklir dengan AS. Kami pikir itu hal bodoh. Saya tahu bahwa AS bisa menghancurkan China 10 kali, tetapi kami akan pastikan bahwa kami punya kemampuan untuk menghancurkan AS sekali," tulis pemimpin redaksi Global Times, Hu Xijin, di Twitter pada hari Rabu (27/10/2021).
Dalam tulisannya, Hu Xijin percaya suatu hari nanti kemajuan teknis pelindung rudal yang dikembangkan China akan kebal terhadap serangan nuklir AS.
Tanggapn Hu itu mengomentari sebuah opini yang ditulis seorang fellow di Laboratorium MIT, Laura Grego. Opini itu mengingatkan bahwa sistem pertahanan rudal AS memungkinkan militernya menyerang China terlebih dahulu dan tetap kebal terhadap serangan nuklir balasan.
Harian berbahasa Inggris Global Times dibawah tanggung jawab Hu Xijin diluncurkan kembali pada tahun 2009. Global Times mengeluarkan sebuah laporan awal bulan ini, bahwa Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) telah berhasil menguji rudal hipersonik antarbenua berkemampuan nuklir yang menimbulkan kekhawatiran pejabat AS di Washington.
China juga mengembangkan sistem rudal hipersonik lain yang telah berhasil diuji sejak saat itu. Sistem itu dijuluki Zircon.