PARBOABOA, Bali - Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov dan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken saling tak mau bertemu di ajang KTT Menlu G20 yang diadakan di Bali, Jumat kemarin.
Blinken menolak menemui Lavrov, sementara sang Menlu Rusia membalas dengan komentar tidak akan mengejar AS untuk berdiskusi.
"Bukan kami yang mengabaikan kontak, tapi Amerika Serikat," kata Lavrov kepada wartawan, dikutip dari kantor berita AFP, Sabtu (9/7/2022). "Kami tidak mengejar siapa pun untuk mengadakan pertemuan," tegasnya lagi.
Diketahui, Washington berupaya mengisolasi Moskow di panggung dunia. Para ajudan Blinken juga mengatakan tak ada gunanya berbicara dengan Lavrov selama Rusia masih melanjutkan invasinya di Ukraina.
Lavrov mengecam pendekatan negara-negara Barat di G20 yang dibentuk sebagai perkumpulan negara ekonomi utama dunia.
"Para mitra Barat kami berusaha menghindari pembicaraan tentang masalah ekonomi global," katanya.
"Sejak saat mereka berbicara, mereka meluncurkan kritik pedas terhadap Rusia atas situasi di Ukraina, menyebut kami agresor dan penjajah."
"Semua orang menyuruh kami untuk mengakhiri operasi dan mencapai solusi damai," lanjut Lavrov.
Namun, dia menambahkan, "Terlepas dari perilaku rekan-rekan Barat kami, ini adalah diskusi yang berguna."
Lavrov juga walk out atau keluar dari pertemuan ketika negara-negara kekuatan Barat mengkritik invasi Rusia ke Ukraina.
Menlu Rusia itu dilaporkan walk out dari sesi pagi ketika Menlu Jerman Annalena Baerbock mengritik Moskow atas invasinya.
Dia juga disebut meninggalkan pertemuan sesi sore sebelum Menlu Ukraina Dmytro Kuleba berbicara kepada para menteri secara virtual, dan tidak hadir saat Blinken mengecam Rusia.
KTT Menlu G20 digelar menjelang KTT G20 pada 15-16 November 2022 di Bali. Indonesia memegang presidensi G20 mulai 1 Desember 2021 hingga kuartal keempat 2022.
