PARBOABOA - Nabi Ismail AS merupakan salah satu nabi yang memiliki peran penting dalam sejarah Islam. Beliau adalah putra dari Nabi Ibrahim AS dan menjadi salah satu dari nabi-nabi Allah SWT yang diutus untuk menyebarkan agama Islam. Salah satu kejadian penting dalam hidup Nabi Ismail adalah mukjizat yang diberikan oleh Allah SWT kepadanya.
Mukjizat ini menjadi bukti kebesaran dan kekuasaan Allah SWT serta mengajarkan kita untuk selalu berserah diri kepada-Nya dalam segala hal. Salah satu mukjizat Nabi Ismail adalah menemukan air zamzam.
Selain itu, mukjizatnya yang paling dikenang adalah saat mendekati hari raya Idul Adha atau ibadah kurban. Seperti tertuang dalam kisah Nabi Ismail, Allah memerintahkan Nabi Ibrahim untuk menyembelih putranya, namun karena kekuasaan Allah, kemudian diganti dengan seekor domba.
Kisah dan mukjizat Nabi Ismail banyak disebutkan dalam ayat-ayat Al Quran, di antaranya surah Ash-Shaffat ayat 101-107; An-Nisa ayat 163; surah Al-Anbiya ayat 85-86 dan banyak lainnya.
Lantas, apa mukjizat Nabi Ismail AS? Berikut ini Parboaboa telah merangkum 3 mukjizat Nabi Ismail beserta dalilnya, berdasarkan kisah dalam buku Mengenal Mukjizat 25 Nabi.
1. Diberi Keselamatan Ketika Akan Disembelih
Mukjizat Nabi Ismail AS yang pertama dari Allah SWT adalah berupa keselamatan ketika ayahnya, Nabi Ibrahim AS hendak menyembelihnya sebagai korban atas perintah Allah SWT. Pada suatu malam, Nabi Ibrahim AS bermimpi dan dalam tidurnya baginda telah diperintahkan oleh Allah SWT untuk menyembelih anaknya, Nabi Ismail AS. Mimpi itu membuat hati Nabi Ibrahim AS tidak tenang. Namun ia tidak menggugat perintah Allah SWT kepadanya.
Nabi Ibrahim AS berfikiran adalah lebih baik sekiranya baginda memberitahu dahulu anaknya itu. Akhirnya, Nabi Ibrahim AS pun pergi untuk menemui anaknya. “Ibrahim berkata: ‘Wahai anakku sesungguhnya aku melihat di dalam mimpi, aku menyembelihmu, maka bagaimana pendapatmu. ” (Surah Ash-Shaffat : ayat 102).
Lalu Nabi Ismail AS menjawab, “Wahai ayahku kerjakanlah yang diperintahkan Tuhanmu. Insya Allah engkau mendapatiku sebagai orang-orang yang sabar.” (Surah Ash-Shaffat : ayat 102).
Atas kehendak Allah SWT ketika hendak disembelih, Allah SWT menggantikan baginda dengan seekor kibas. Ujian bagi kedua-dua beranak ini akhirnya selesai dengan izin Allah SWT. Peristiwa tersebut kemudian diperingati sebagai Hari Raya Aidiladha atau Hari Raya Korban oleh seluruh umat Islam, untuk mengingatkan mereka tentang Islam yang hakiki yang dibawa dan di amalkan oleh Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS.
2. Munculnya Mata Air Zamzam
Mukjizat Nabi Ismail dalam menemukan air Zamzam memang sangat luar biasa. Kisah ini bermula ketika Nabi Ibrahim AS diperintahkan oleh Allah SWT untuk kembali ke Syam melanjutkan dakwah dan harus meninggalkan istrinya Siti Hajar dan anaknya Nabi Ismail di lembah Makkah yang kala itu masih sunyi dan tidak berpenghuni. Nabi Ibrahim AS percaya bahwa Allah SWT akan melindungi dan merawat keluarganya di tempat yang sepi tersebut.
Pada momen itu, Nabi Ibrahim bermunajat kepad Allah. Adapun doa ini termaktub dalam surat Ibrahim ayat 37, yang berbunyi:
رَبَّنَآ اÙنّÙيْٓ اَسْكَنْت٠مÙنْ Ø°ÙرّÙيَّتÙيْ بÙوَاد٠غَيْر٠ذÙيْ زَرْع٠عÙنْدَ بَيْتÙÙƒÙŽ الْمÙØَرَّمÙÛ™ رَبَّنَا Ù„ÙÙŠÙÙ‚ÙيْمÙوا الصَّلٰوةَ Ùَاجْعَلْ اَÙْـٕÙدَةً مّÙÙ†ÙŽ النَّاس٠تَهْوÙيْٓ اÙلَيْهÙمْ وَارْزÙقْهÙمْ Ù…Ùّنَ الثَّمَرٰت٠لَعَلَّهÙمْ يَشْكÙرÙوْنَ
Artinya: Ya Tuhan, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan (yang demikian itu) agar mereka melaksanakan salat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan berilah mereka rezeki dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur.
Selepas berdoa, Nabi Ibrahim meninggalkan istri dan anaknya. Namun, dalam beberapa hari kemudian, air dan makanan yang mereka bawa habis dan mereka merasa sangat haus dan lapar. Siti Hajar kemudian berlari-lari antar Bukit Safa dan Marwah sebanyak tujuh kali unyuk mencari air, namun tidak menemukan sumber air yang bisa diandalkan. Melihat keadaan ini, Nabi Ismail yang masih bayi meronta-ronta dan menendang-nendang tanah di bawahnya.
Di tengah-tengah situasi yang sulit itu, Allah SWT menurunkan rahmatNya. Di bawah kakinya muncullah sumur zamzam sehingga kehidupan si anak dan si ibu itu terselamat. Peristiwa itu menunjukkan bahwa hal tersebut merupakan salaha satu mukjizat Nabi Ismail ketika bayi.
Mukjizat ini menunjukkan kebesaran Allah SWT dan kekuasaannya yang maha kuasa. Nabi Ismail sebagai seorang nabi juga menunjukkan kepercayaannya yang kuat pada Allah SWT dan kemampuannya dalam mengajarkan umat manusia untuk selalu berserah diri pada kehendak Allah SWT. Kisah ini juga mengajarkan kepada kita untuk selalu mengandalkan dan berserah diri pada Allah SWT dalam setiap situasi dan kondisi yang sulit.
Dalam peringatan ibadah haji, jutaan umat muslim dari seluruh dunia berkumpul di Makkah dan berziarah ke mata air Zamzam untuk minum air yang dianggap suci dan membawa berkah. Kisah mukjizat Nabi Ismail menemukan air Zamzam juga menjadi salah satu sejarah penting dalam perkembangan Islam, dan mengajarkan nilai-nilai kepercayaan, kesabaran, keikhlasan, dan keteguhan iman kepada umat Islam.
3. Membangun Ka'bah
Suatu hari Nabi Ibrahim AS menerima wahyu dari Allah SWT agar membangun Ka’bah. Nabi Ibrahim AS mendatangi anaknya lalu berkata, “Wahai Ismail, Allah memerintahkanku dengan suatu perintah.” Ismail berkata, “Lakukanlah apa yang diperintahkan Tuhanmu.” Ibrahim berkata lagi, “Apakah kamu akan membantu aku?” Ismail berkata, “Ya, aku akan membantumu.” Ibrahim berkata, “Allah memerintahkan aku agar membangun rumah di tempat ini.”
Nabi Ibrahim AS menunjukkan ke suatu tempat yang agak tinggi dibanding sekelilingnya. Di tempat itulah mereka akan membangunkan Kaabah. Kedua-duanya bekerja sambil mengucapkan kalimat doa, “Wahai Tuhan kami, terimalah (amal) dari kami sesungguhnya Engkau Maha Mendengar dan Maha Mengetahui.” (Surah Al-Baqarah : ayat 127).
Setelah Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS selesai membangunkan Kaabah, lalu mereka berdoa, “Ya Tuhan Kami terimalah dari kami (amalan kami), sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan (jadikanlah) di antara anak cucu kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadah haji Kami, dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkau Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.” (Surah Al Baqarah : ayat 127-128).
Mukjizat ini menunjukkan kebesaran dan kekuasaan Allah SWT dalam memberikan pertolongan kepada hamba-Nya yang beriman. Nabi Ismail sebagai seorang nabi juga menunjukkan kemampuannya dalam membangun bangunan suci yang akan menjadi tempat ibadah bagi umat manusia. Kisah ini juga mengajarkan kepada kita untuk selalu berusaha dan bekerja keras dalam membangun kehidupan yang lebih baik, dan berserah diri pada Allah SWT dalam segala hal.
Dalam peringatan ibadah haji, jutaan umat muslim dari seluruh dunia berkumpul di Makkah untuk melaksanakan ibadah salat di Ka'bah. Bangunan suci ini juga menjadi lambang persatuan umat Islam dan menjadi pusat perhatian dunia dalam setiap pelaksanaan ibadah haji. Kisah mukjizat Nabi Ismail membangun Ka'bah juga mengajarkan nilai-nilai keimanan, kebersamaan, kerja keras, dan kesetiaan kepada umat Islam
Mukjizat Nabi Ismail selamat ketika akan disembeli, menemukan air zamzam dan membangun Ka’bah menjadi bukti nyata kebesaran Allah SWT. Mukjizat ini juga menjadi pengingat bagi kita semua untuk selalu mengandalkan dan berserah diri pada kehendak Allah SWT dalam setiap situasi dan kondisi yang sulit.