PARBOABOA, Jakarta– Kesedihan atas musibah kemanusiaan di Lapas Tangerang sangat dirasakan oleh semua warga binaan Lapas di Lapas Salemba Jakarta. Sedikitnya 44 orang teman mereka di Lapas tersebut meninggal dalam peristiwa kebakaran itu.
Warga binaan pun beriniasiatif melakukan menggelar doa bersama untuk korban kebakaran Lapas Kelas 1A Tangerang. Aksi simpatik itu dilakukan napi dan petugas Rutan Kelas 1A Salemba, Jakarta
Kepala Rutan Salemba Yohanis Varianto mengatakan kegiatan doa dan zikir bersama tersebut sebagai wujud simpatik atas bencana yang terjadi di Lapas Tangerang.
"Seluruh jajaran berserta seluruh warga binaan melakukan doa dan zikir bersama, di masjid, gereja, dan vihara lapas. Kami merasakan duka cita yang sangat mendalam atas wafatnya 44 warga binaan di Lapas Tangerang," kata Yohanis Varianto, Kamis (9/9/2021).
Doa dilakukan dengan sangat khidmat. Selain doa bersama, mereka juga menggelar tabur bunga yang dipimpin oaleh Kalapas, Yohanis, kemudian diikuti semua warga binaan.
"Kami keluarga besar warga binaan Rutan Salemba berbelasungkawa atas berpulangnya keluarga kami di Lapas Tangerang. Mereka sudah tiada, apakah ini takdir…, kami akan memberi doa terbaik untuk mereka," kata Yohanis.
Mereka melakukan tabur bunga di atas sebuah miniatur keranda jenazah sebagai simbol keprihatinan dan duka cita atas kejadian yang menimpa warga binaan di Lapas Tangerang itu.
Sementara itu Ferdiansyah, salah satu tahanan Rutan Salemba mengungkapkan kesedihannya atas musibah kemanusiaan yang terjadi di Lapas Tangerang. Ferdi mengatakan meskipun berbeda Lapas, dirinya juga sebagai warga binaan yang sama seperti 44 korban wafat di Lapas Tangerang. Ia juga merasakan kesedihan yang sangat mendalam.
"Kami seluruh warga binaan dan petugas di Rutan Salemba sangat merasa prihatin atas kejadian ini. Mudah-mudahan tidak terjadi hal-hal seperti ini pada Lapas dan Rutan di seluruh Indonesia. Dan tidak ada lagi hal-hal yang bisa menimbulkan kejadian seperti itu, khususnya di Rutan Salemba," ujarnya.