Pemerintah Pematang Siantar Klaim Peringkat Kedua Berhasil Atasi Stunting

Pemerintah Pematang Siantar mengklaim kota ini berada di peringkat kedua yang berhasil menurunkan angka stunting. (Foto: Dok. Kemenkes RI)

PARBOABOA, Pematang Siantar – Pemerintah Pematang Siantar mengklaim kota ini berada di peringkat kedua yang berhasil menurunkan angka stunting. Saat ini, jumlah balita yang gagal tumbuh ada 138 orang.

Kepala Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Irzal mengatakan, jumlah anak yang terkena stunting di Pematang Siantar sebanyak 138 balita. Saat ini pencegahan kasusnya berada di angka 15 persen.

“Ia juga percaya pencegahan bisa meningkat karena adanya inovasi terbaru yang akan dilakukan. Saya yakin dan percaya mudah-mudahan angka stunting bisa kita turun di bawah 14 persen sampai 2024,” kata Irzal, Kamis (15/12/2022).

Walikota Siantar, Susanti Damayanti mengatakan, jika kasus stunting di kota Pematang Siantar masih di berada di zona aman.

“Pencegahan kasus stunting di kota Siantar berada di peringkat ke dua se Sumatra Utara,” jelasnya.

Susanti menjelaskan, Pemko Pematang Siantar pada 2023 akan berfokus pada pencegahan dan penurunan kasus stunting, dengan membuat dapur sehat stunting.

Di samping itu, lanjut Susanti menjelaskan, pendampingan juga akan diperkuat ke calon penganting, ibu hamil dan ibu menyusui. Kolaborasi dengan masyarakat dalam pengelolaan dapur sehat akan dilakukan.

“Jika kita melihat angka stunting di Sumut mencapai 25,8 persen, dan angka stunting di kota Pematang Siantar di angka 15 persen, kita masih dalam zona aman. Meskipun begitu, kita terus berupaya untuk mengejar percepatan punurunan kasus stunting,” ucapnya.

Ketua PKK, Kusma ikut merespon dengan mengatakan kader-kadernya selalu tersedia seluruh tempat pos pelayanan terpadu (Posyandu).

“Mereka yang langsung mengaplikasikan program tersebut. Saya juga berharap Kota Pematang menjadi peringkat pertama dalam pencegahan kasus stunting,” jelasnya.

Editor: -
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS