PARBOABOA, Jakarta – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bintan, Kepulauan Riau meningkatkan status bencana dari siaga menjadi tanggap darurat.
Peningkatan status bencana ini setelah Kamis-Sabtu pekan lalu wilayah Bintan diterjang banjir rob, tanah longsor, dan angin kencang yang berdampak kepada lebih dari 2.000 orang dan kerusakan parah terhadap fasilitas umum.
“Berdasarkan hasil rapat koordinasi penanggulangan bencana bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, disepakati status bencana di Bintan dari siaga menjadi tanggap darurat mulai 3-9 Maret 2023,” kata Bupati Bintan, Roby Kurniawan dalam keterangannya di Bintan, Selasa (07/03/2023).
“Banjir dan tanah longsor menyebabkan banyak fasilitas publik seperti jalan dan jembatan menjadi rusak,” lanjutnya.
Bupati Bintan mengungkapkan jika akibat dari bencana selama tiga hari lalu itu juga menimbulkan dampak yang cukup besar terhadap sektor perekonomian maupun aktivitas sosial. Pasalnya, banyak ruas jalan penghubung antardaerah yang terputus akibat diterjang banjir rob dan tanah longsor.
Kemudian, guna memulihkan kondisi perekonomian masyarakat dan pelayanan publik, kata Roby, pihaknya telah membangun ulang jalan agar dapat dilalui sementara. Nanti, jika telah mendapatkan persetujuan dari pemerintah pusat, Pemkab Bintan akan langsung memperbaiki jalan itu secara permanen.
“Harus ditutup agar tidak menimbulkan korban. Ini juga untuk proses perbaikan,” tuturnya.
“Besok akan kita kerjakan agar bisa dilalui sementara. Nanti setelah desain siap, disetujui pusat, langsung kami bongkar dan bangun dengan kapasitas gorong yang lebih besar,” pungkasnya.