PARBOBOA, Medan - Pemerintah Kota Medan, Sumatera Utara, menerangkan bahwa renovasi tugu batas kota atau pintu masuk ibu kota Provinsi Sumut yang sedang dikerjakan akan menampilkan ornamen Suku Melayu.
Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Penataan Ruang Kota Medan, Endar Sutan Lubis di Medan, Kamis, mengatakan ciri khas Suku Melayu di antaranya tanjakan tetap ditempatkan di atas tugu.
"Tidak ada ikon Melayu yang dihilangkan. Kami akan tempatkan tanjak, tepak dan keris di gapura yang terletak di Medan Amplas dan Jalan Gatot Subroto," jelasnya.
Desain identitas Suku Melayu ini, lanjut dia, sudah disiapkan dan bisa dilihat nanti bagaimana hasilnya. Karena selama ini ornamen itu telah menjadi salah satu ikon Kota Medan.
Untuk tugu di Medan Tuntungan akan menampilkan ciri khas Suku Karo dengan ornamen, seperti replika Rumah Jabo, Tumbuk Lada dan lainnya dilengkapi kolam, air mancur dan tamana bermain.
Diketahui, ketiga tugu batas kota yakni Jalan Sisimangaraja di Medan Amplas, Jalan Gatot Subroto di Medan Sunggal dan Jalan Jamin Ginting Tuntungan yang kesemuanya berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang.
"Kita mengangkat ciri khas Suku Karo di Medan Tuntungan untuk menghormati Guru Patimpus yang merupakan pendiri Kota Medan. Ia juga putra Karo bermarga Sembiring Pelawi," pungkasnya.
Bukan hanya itu saja, pihaknya juga menempatkan ornamen tujuh etnik lainnya menggambarkan Kota Medan yang merupakan kota multikultural dengan menghadirkan gambar bangunan Masjid Raya Al Mahsun dan Istana Maimun.
“Proses pengerjaan gapura itu ditargetkan selesai akhir Desember 2022. Untuk desain gapura sendiri banyak perubahan dari sebelumnya dengan model monokrom atau kekinian,” ungkap Endar.