Pengerjaan Bandara IKN Jadi Prioritas, Siap Dibuka untuk Umum

Pengerjaan Bandara di IKN Diprioritas Menjelang Upacara HUT RI 2024 (Foto: Instagram/@menteripupr)

PARBOABOA, Jakarta - Penyelesain infrastruktur vital termasuk lapangan terbang di IKN terus di genjot, menjelang perayaan HUT Kemerdekaan Indonesia, pada 17 Agustus mendatang.

Hal ini disampaikan oleh pihak Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bahwa  pihaknya tengah mengejar penyelesaian pembangunan pelataran (apron) dan landasan pacu (runway) pesawat di Bandara VVIP IKN.

Berdasarkan target kementerian tersebut, pekerjaan ini akan rampung pada Agustus 2024.

Direktur Jenderal Bina Marga, Rachman Arief, mengungkapkan di Penajam Paser Utara bahwa mereka diminta untuk menyelesaikan pembangunan apron seluas 180x90 meter pada 4 Agustus 2024.

 Rachman menjelaskan bahwa saat ini terdapat tiga titik yang telah direncanakan untuk fasilitas apron, yang akan berfungsi sebagai pendaratan helikopter atau helipad bagi tamu penting.

Mengenai runway, Rachman menambahkan bahwa rencananya akan selesai pada akhir Agustus 2024 dengan panjang 2.200 meter dan luas 3.000 m².

Selain apron dan runway, Kementerian PUPR juga perlu menyediakan akses jalan dari Bandara VVIP menuju jalan provinsi di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).

Rachman menyampaikan bahwa proses penyiapan lahan untuk pembangunan bandara didukung sepenuhnya oleh pemerintah daerah dan para pemangku kepentingan utama Kementerian PUPR dalam pelaksanaan dan operasional bandara.

Ia juga menyebutkan bahwa mereka akan bekerja sama dengan rekan-rekan di Kementerian Perhubungan untuk mempersiapkan akses dari bandara VVIP ke jalan provinsi yang saat ini sedang digunakan.

Rachman menjelaskan bahwa seluruh proyek ini sangat dipengaruhi oleh kondisi cuaca di lokasi pekerjaan untuk menghindari cacat konstruksi.

“Ini penting dicatat jika cuaca mendukung, karena kami harus memastikan struktur runway berada dalam kondisi sangat baik tanpa ada ruang untuk kesalahan sedikit pun,” ujarnya.

Ia menekankan bahwa setiap lapisan infrastruktur sedang dihitung secara teliti oleh tim konstruksi untuk memastikan kekuatan dari struktur fasilitas.

Pak Menteri jelasnya, menekankan untuk tidak memberikan ruang sedikit pun untuk kesalahan, tidak ada margin error, kami harus mematuhi spesifikasi yang telah ditentukan.

Terkait teknis operasional bandara, Rachman menyatakan bahwa hal tersebut menjadi tanggung jawab Kementerian Perhubungan sebagai operator.

“Dalam hal operasional bandara, jelas bahwa rekan-rekan di Kementerian Perhubungan yang akan menangani secara langsung, kami akan mendukung operasional di Kementerian Perhubungan,” tuturnya.

Dibuka untuk Umum

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan bahwa pembangunan Bandara Ibu Kota Negara Nusantara (IKN) tidak hanya ditujukan untuk tamu penting atau very very important person (VVIP), tetapi juga untuk melayani masyarakat umum.

"Dalam pembicaraan dengan Pak Presiden, kami membahas bahwa bandara ini tidak hanya akan digunakan untuk VIP dan VVIP," ungkap Menhub di Jakarta, Kamis.(1/08/2024).

Budi menambahkan bahwa pihaknya telah berdiskusi dengan Presiden Joko Widodo mengenai penyesuaian fungsi layanan di bandara VVIP yang bernama Nusantara Airport tersebut.

Menurutnya, perubahan status Bandara IKN bertujuan untuk mengoptimalkan fungsinya, sehingga dapat melayani tidak hanya tamu penting, tetapi juga masyarakat secara umum.

"Tujuannya adalah untuk meratakan distribusi pergerakan dan memaksimalkan pemanfaatan bandara dari segi ekonomi," jelasnya.

 Menhub juga menegaskan bahwa untuk melakukan perubahan status tersebut, perlu dilakukan revisi terhadap Peraturan Presiden yang ada, karena saat ini perpres yang berlaku menetapkan bandara itu berstatus VIP.

"Oleh karena itu, kita perlu meninjau kembali perpres yang berlaku saat ini, karena saat ini bandara hanya melayani VIP," tambahnya.

Meskipun demikian, Menhub menekankan bahwa perubahan status bandara bukanlah untuk tujuan komersialisasi, tetapi untuk memberikan kesempatan bagi masyarakat luas, bukan hanya VIP atau pemerintah.

 "Saya percaya bahwa agar bandara dapat beroperasi secara maksimal, pergerakannya harus ditingkatkan tanpa terbatas hanya untuk kepentingan VVIP," katanya.

Sebelumnya, Maria Kristi Endah Murni, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub, menjelaskan bahwa Bandara IKN memiliki luas terminal seluas 7.350 m² dan total area bandara mencapai 347 hektare.

Desain terminal bandara ini akan mengintegrasikan elemen kearifan lokal yang menonjolkan budaya Kalimantan dan berfokus pada ramah lingkungan.

 "Bandara IKN dilengkapi runway sepanjang 3.000 meter dan lebar 45 meter, sehingga dapat didarati oleh pesawat berbadan besar seperti Boeing 777-300ER dan Airbus A380," jelas Kristi.

Editor: Norben Syukur
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS