PARBOABOA, Pematangsiantar - Diet yoyo adalah kondisi dimana berat badan seseorang turun secara cepat setelah orang yang berdiet melakukan pengurangan asupan makanan secara ekstrim. Misalnya saja, tidak sarapan pagi, makan siang dengan porsi kecil, kemudian makan malam juga dalam porsi yang sangat kecil atau bahkan tidak makan. Namun setelah berhenti diet, dalam waktu singkat berat badan kembali naik secara drastis karena orang tersebut tidak lagi mengatur jumlah asupan hariannya.
Efek diet yoyo terjadi karena perubahan konsumsi yang terjadi tiba-tiba namun tidak konsisten. Hal ini berdampak besar untuk kondisi kesehatan seseorang. Karena diet yang disarankan adalah dengan mengatur pola konsumsi dengan memperhatikan kecukupan nutrisi dan gizi yang diperoleh tubuh.
Diet yoyo biasanya dilakukan karena iseng atau menginginkan tubuh kurus dengan cepat karena acara tertentu. Membiasakan diri untuk melakukan diet yoyo ini sangat tidak dianjurkan, sebab ada banyak risiko kesehatan yang bisa menyebabkan berbagai macam penyakit pada Anda.
Berikut beberapa masalah kesehatan yang terjadi akibat diet yoyo:
1. Malnutrisi
Kebiasaan diet berlebihan akan menyebabkan tubuh kekurangan asupan protein, karbohidrat, mineral, dan vitamin yang penting untuk metabolisme. Tubuh akan menjadi lemas, sulit fokus, mudah terserang penyakit, dan berisiko terkena gangguan sistem saraf.
2. Kadar lemak tubuh yang tinggi
Saat melakukan diet yoyo, terjadi perubahan berat badan yang naik turun. Perubahan berat badan ini memengaruhi tubuh untuk mengubah makanan yang masuk menjadi lemak bukannya otot. Hal ini menyebabkan tubuh Anda memiliki kadar lemak yang tinggi.
3. Peningkatan nafsu makan
Saat berusaha menurunkan berat badan hormon leptin yang berperan sebagai sinyal bahwa tubuh sudah kenyang akan berkurang dan membuat seseorang akam merasa lapar lebih sering. Hal inilah yang berpotensi membuat seseorang semakin sering makan. Bahkan, diet yang dilakukan dalam jangka pendek justru berpeluang menaikkan berat badan kembali dalam kurun waktu singkat.
4. Penyimpanan lemak dalam hati
Melakukan diet yoyo dapat memicu penumpukan lemak berlebih di dalam sel organ hati. Penyimpanan lemak dalam hati dapat mengubah pola metabolisme lemak dan gula, meningkatkan risiko mengalami diabetes serta memicu gagal hati kronis.
5. Depresi
Diet ekstrem dalam jangka waktu lama bisa memicu kelelahan psikologis. Perasaan gagal menurunkan berat badan malah akan mengembalikan orang pada kebiasaan makan sebelumnya. Situasi ini akhirnya membuat berat badan naik kembali dengan cepat, ditambah dengan peningkatan produksi kortisol, hormon stres yang dapat memicu perkembangan penyakit jantung, kanker, dan diabetes.