Geomorfologi: Pengertian, Konsep, dan Jenis Klasifikasinya

Geomorfologi (Dok. Parboaboa)

PARBOABOA - Jika membahas tentang geomorfologi, pasti yang ada di dalam pikiranmu adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang bentuk alam dan proses pembentukannya. Ya, padangan itu pasti muncul karena geomorfologi terkait erat dengan geologi.

Berdasarkan asal bahasanya, geomorfologi terdiri dari tiga kata, yaitu geos, morphos, dan logos. Geos berarti bumi, morfos berarti bentuk dan logo berarti ilmu. Artinya, Geomorfologi merupakan studi tentang bentuk permukaan bumi.

Ingin tahu lebih dalam tentang geomorfologi? Yuk, ikuti penjelasan berikut!

Pengertian Geomorfologi

Arti geomorfologi adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk permukaan bumi dan perubahan-perubahan yang terjadi pada bumi itu sendiri.

Awalnya, orang memakai kata fisiografi untuk ilmu yang mempelajari tetang ilmu bumi ini, hal ini dibuktikan pada orang-orang di Eropa menyebut fisiografi sebagai ilmu yang mempelajari rangkuman tentang iklim, meteorologi, oceanografi, dan geografi.

Akan tetapi, beberapa orang terutama negara di Amerika, tidak begitu sependapat untuk memakai kata ini dalam bidang ilmu yang hanya mempelajari ilmu bumi saja dan lebih erat hubungannya dengan geologi. Mereka lebih cenderung mengguanakan kata geomorfologi.

Konsep Geomorfologi

Proses geomorfologi ialah semua peristiwa alam dan non-alami yang berperan dalam perubahan lanskap yang telah membentuk atau menciptakan lanskap baru.

Menurut pemahaman di atas, tidak ada penentuan temporal, baik dalam titik waktu atau dalam interval waktu di mana peristiwa itu terjadi.

Berdasarkan konsep dasar keseragaman (konsep uniformitarianisme) dari proses, proses geomorfologi dimulai ketika bumi padat (waktu geologis), hingga sekarang kekuatan (intensitas) berbeda.

Sedangkan berdasarkan sifat dinamis bumi dan keberadaan kondisi secara simultan, lebih dari satu jenis peristiwa terjadi, oleh karena itu ketika memahami fenomena lanskap yang sesuai dengan pendekatan pada hipotesis akan kerja berganda (hipotesis kerja berganda).

Implementasi dari pola kerja tersebut bermakna bahwa suatu bentang-alam terbentuk dari satu penyebab, namun tidak tertutup kemungkinan dominansi proses tertentu.

10 Konsep dasar geomorfologi yang berada dalam buku Principles of Geomorphology, yaitu:

- Proses fisik dan hukum saat ini berlangsung selama periode geologis.

- Struktur geologis ialah faktor kontrol dominan dalam pengembangan morfologi.

- Keadaan pengembangan bantuan permukaan terestrial tergantung pada proses geomorfologis yang terjadi.

- Proses geomorfik yang telah direkam dalam bentuk bumi dan menunjukkan sifat dari proses yang terjadi.

- Variasi zat erosif tercermin dalam produk dan dalam urutan di mana bumi terbentuk.

- Evolusi geomorfologi yang kompleks.

- Benda-benda alami di permukaan bumi biasanya lebih muda dari Pleistosen.

- Interpretasi lanskap yang sempurna menyiratkan berbagai faktor geologis dan perubahan iklim selama masa Pleistosen.

- Apresiasi iklim global diperlukan dalam memahami proses-proses geomorfik yang beragam.

- Geomorfologi biasanya mempelajari bentuk/lanskap terestrial saat ini dan sejarahnya.

Jenis Klasifikasi Geomorfologi

1. Proses Endogenik (endogenic process)

Dipercaya bahwa inti bumi dengan suhu setidaknya 8000 °C adalah sumber dari proses pembentukan di bumi ini.

Bloom (1978) menyebut bahwa proses ini merupakan proses yang konstruktif. Disebutkan demikian karena hasil dari proses tersebut adalah lanskap baru yang tidak ada sebelumnya.

- Tektonik

Pada skala dunia/global, panas radiasi dari inti bumi menghasilkan aliran panas bumi dan konveksi pada lapisan mantel (Selby, 1985).

Arah pergerakan panas geotermal vertikal mengalir dari inti bumi ke kerak bumi yang menyebabkan subsidensi tektonik (subsektion tektonik) serta elevasi tektonik dan seismik. Gerakan konveksi, aliran energi panas berubah dan menyebabkan gerakan lempeng.

- Volkanisme

Vulkanisme/stabilitas dalam penglihatan global terbentuk dalam salah satu dari dua cara ini, khususnya karena perluasan dasar laut (ekspansi dasar laut) kerak samudera (ocean crust) atau tabrakan dua lempeng (subduksi) dari lempeng dengan lempeng samudera dengan lempeng benua (crust benua), daerah gunungapi/ vulkanik yang paling terkenal ialah Kepulauan Hawaii. Penyebaran gunung berapi aktif di Samudra Pasifik mencapai hingga 60% dari jumlah total di dunia.

2. Proses Eksogenik (exogenic process)

Sumber utama proses luar bumi adalah radiasi matahari. Radiasi matahari 31% tercermin oleh atmosfer di luar angkasa, 20% diserap oleh atmosfer dan 49% diserap oleh permukaan bumi (Slaymaker dan Spencer, 1998).

Radiasi matahari pada permukaan bumi menghasilkan energi rotasi serta gaya tarik vertikal (Selby, 1985).

- Degradasi

Proses eksogen, ketika mereka normal, mulai dengan degradasi di satu tempat hingga berakhir dengan degradasi di tempat lain. Degradasi morfologis ditandai dengan penurunan ketinggian karena pelapukan, erosi, pergerakan tanah atau pengangkutan material erosi, erosi serta pergerakan tanah.

- Pelapukan

Erosi batuan ditunjukkan oleh perubahan pada batuan asli. Empat faktor yang memengaruhi proses pelapukan, ialah Properti batuan, Iklim, Topografi dan Vegetasi.

Singkatnya, kedua batuan sedimen dengan komposisi dominan mineral kuarsa lebih sulit ditolak dibandingkan batulanau.

- Erosi dan Transportasi

Ketika batuan mengalami pelapukan, maka secara hakiki bahan tersebut berpeluang terjadi erosi. Jika pemicunya ada akan terjadi peningkatan, termasuk menambahkan kemiringan lereng lanskap dan atau menambahkan kadar air ke batu.

- Gerakan Tanah

Pergerakan tanah mirip dengan proses erosi dan transportasi, yaitu pelepasan dan pemindahan batu dari ‘orang tua’ mereka. Pergerakan bumi membutuhkan waktu yang relatif singkat dan area yang relatif kecil. Maka dari itu, proses pergerakan tanah akan berlangsung dalam kondisi yang menjadi penyebab pasif dan aktivasi (Sharpe, 1938) di Thornbury, 1969).

- Aktifitas Organisme

Seperti yang dicatat dalam diskusi agen atmosfer biologis, tanaman berkontribusi pada proses geomorfologi dan terutama memainkan peran dalam proses fisik dan kimia agen atmosfer dan hewan, seperti tanaman, dapat menjadi agen proses geomorfologi.

Aktivitas kedua agen tersebut menjangkau area terbatas sehingga mereka tidak akan terlihat oleh mata dalam waktu singkat.

Sekian artikel tentang geomorfologi yang perlu kamu ketahui. Semoga bermanfaat.

Editor: -
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS