Menikmati 8 Peninggalan Kerajaan Aceh yang Menakjubkan dan Masih Ada sampai Sekarang

Masjid Raya Baiturrahman merupakan salah satu peninggalan Kerajaan Aceh yang masih berdiri kokoh hingga saat ini (Foto: Instagram/@wisatareligiaceh)

PARBOABOA – Peninggalan Kerajaan Aceh yang menakjubkan masih menyisakan beragam jejak sejarah yang menarik untuk diungkap hingga saat ini.

Kerajaan atau Kesultanan Aceh berdiri di wilayah Aceh, yang terletak di ujung barat Pulau Sumatra, Indonesia. Didirikan oleh Al Mughayatsyah, Kesultanan ini mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda atau sekitar 1607-1636.

Pada periode tersebut, pengaruh kebudayaan Islam sangat signifikan dalam kehidupan masyarakat Aceh, sehingga Aceh dijuluki sebagai Serambi Mekah atau Seuramo Mekkah.

Masjid-masjid megah dan institusi pendidikan seperti pondok pesantren menjadi pusat kegiatan keagamaan dan intelektual di wilayah ini.

Namun, Secara perlahan Kesultanan Aceh Darussalam mengalami penurunan karena adanya pertikaian dalam merebut kekuasaan di antara para pewaris tahta.

Sementara itu, Belanda dengan gigih melancarkan serangan demi serangan, mendorong Kerajaan Aceh ke dalam pertempuran yang sengit. Setelah empat dekade pertempuran yang penuh perjuangan, Belanda akhirnya berhasil menundukkan Kerajaan Aceh.

Meskipin Kerajaan Aceh berakhir, peninggalan-peninggalan Kerajaan Aceh yang berharga dari masa kejayaannya tetap bertahan, seperti masjid-masjid megah, istana-istana, benteng-benteng, dan artefak-artefak sejarah.

Lalu, apa saja peninggalan Kerajaan Aceh yang masih ada dan masih berdiri kokoh hingga saat ini? Temukan jawabannya pada ulasan yang telah dirangkum Parboaboa dari laman Aceh Prov dan berbagai sumber lainnya.

1. Masjid Raya Baiturrahman

Masjid Raya Baiturrahman (Foto: Wikipedia)

Masjid Peninggalan Kerajaan Aceh ini diketahui sudah didirikan pada 1612 atau masa kekuasaan Sultan Iskandar Muda. Namun, ada juga sumber lain yang mengatakan jika pembangunan dilakukan oleh Sultan Alaudin Mahmudsyah pada 1291. 

Pada masa itu masjid ini merupakan masjid kerajaan yang menampilkan atap jerami berlapis-lapis, fitur khas arsitektur Aceh.

Di tahun 1873, terjadi serangan oleh Kolonial Hindia Belanda terhadap Kesultanan Aceh. Dalam pertempuran tersebut, masyarakat Aceh menggunakan bangunan masjid yang asli sebagai benteng pertahanan dan melancarkan serangan terhadap pasukan Royal Belanda dari dalam masjid. Namun, pasukan Royal Belanda merespons dengan menembakkan proyektil ke atap jerami masjid, akibatnya masjid tersebut terbakar.

Pada tanggal 9 Oktober 1879, Kerajaan Belanda melaksanakan pembangunan kembali pada Masjid Raya Baiturrahman tersebut sebagai upaya pemberian dan untuk meredakan kemarahan masyarakat Aceh.

2. Benteng Indra Patra

Benteng Indra Patra (Foto: Wikipedia)

Berikutnya peninggalan kerajaan Aceh adalah Benteng Indra Patra. Benteng ini merupakan peninggalan Kerajaan Lamuri pada abad ke -7 Masehi.  Kerajaan Lamuri sendiri merupakan kerajaan Hindu di Aceh yang sudah berdiri sejak masa pra-Islam.

Konon, benteng Indra Patra digunakan oleh pasukan Kerajaan Aceh untuk menahan gempuran meriam Portugis.

Di masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda, benteng Indra Patra menjadi tempat pertahanan yang dipimpin oleh seorang pahlawan wanita yang dihormati, Laksamana Malahayati.

3. Uang Emas Kerajaan Aceh

Uang dirham emas (Foto: Kebudayaan.kemdikbud)

Konon, Kerajaan Aceh memakai dirham emas sebagai alat pembayaran. 

Di Kecamatan Kutaraja, Banda Aceh, pernah ditemukan 300 keping dirham emas dari masa Kesultanan Aceh Darussalam 

Penemuan dirham emas ini memperkuat kejayaan Kerajaan Aceh serta menyoroti pentingnya penggunaan emas sebagai mata uang pada masa itu.

4. Makam Sultan Iskandar Muda

Makam Sultan Iskandar Muda (Foto: Kebudayaan.kemdikbud)

Bukti peninggalan kerajaan aceh selanjutnya adalah Makam Sultan Iskandar Muda. Masa Pemerintahan Sultan Iskandar Muda sendiri terjadi sekitar tahun 1607-1636. Dibawah kepemimpinan sang sultan, Aceh berhasil mencapai puncak kejayaannya. Makamnya terletak di kawasan Krueng Daroy, bersebelahan dengan Museum Aceh.

Pada masa perang Aceh, penjajah Belanda pernah menghapus makam tersebut. Namun, beruntungnya, makam Sultan Iskandar Muda ditemukan kembali pada tahun 1952. Hingga kini, makam tersebut banyak dikunjungi oleh peziarah. 

5. Taman Sari Gunongan

Taman Sari Gunongan (Foto: Wikipedia)

Bukti peninggalan kerajaan aceh darussalam selanjutnya adalah Taman Sari Gunongan. Taman ini berdiri pada masa Pemerintahan Sultan Iskandar Muda, yaitu pada tahun 1607-1636 M. Taman Sari Gunongan dipersembahkan sang sultan untuk permaisuri, Putri Pahang.

Konon, taman ini dialiri oleh air dari Sungai Darul Asyiki. Taman yang terletak dekat dengan Masjid Raya Baiturrahman ini dibangun dengan menggunakan tiang-tiang yang dihiasi dengan ukiran yang memukau.

6. Pinto Khop

Didirikan oleh Sultan Iskandar Mudah, bangunan ini digunakan sebagai lokasi peristirahatan dan tempat merapikan rambut Putri Pahang setelah selesai  berenang,  Karenanya Pinto Khop berdekatan dengan Taman Sari Gunongan.

Konon, terdapat kolam bunga di dalam Pinto Khop. Sekarang, letak yang menghubungkan istana dengan Taman Sari Gunongan terdapat di Kelurahan Sukaramai, Kecamatan Baiturrahman, Banda Aceh.

7. Masjid Tuha Indrapuri

Masjid Tuha Indrapuri (Foto: Wikipedia)

Peninggalan kerajaan Aceh yang terakhir adalah Masjid Tuha Indrapuri. Masjid yang terletak di Desa Keude, Kecamatan Indrapuri, Aceh Besar dan sudah berdiri sejak tahun 1618 M. Menariknya, Masjid Tuha Indrapuri didirikan di atas fondasi candi Hindu-Buddha. Bahkan, sisa-sisa candi tersebut digunakan sebagai tembok yang melingkari masjid.

8. Meriam Kesultanan Aceh

Meriam Kesultanan Aceh adalah salah satu peninggalan bersejarah yang sangat penting dari Kerajaan Aceh. Meriam-meriam tersebut mencerminkan kejayaan militer dan kemampuan teknologi pertahanan yang dimiliki oleh Kesultanan Aceh pada masa lalu.

Ada tiga meriam peninggalan Kerajaan Aceh, ketiganya tersebar di Aceh Barat atau daerah Gampong Drien Rampak, Kecamatan Arongan Lambek.

Demikianlah informasi terkait 8 peninggalan kerajaan Aceh. Penting bagi kita semua untuk terus menjaga, menghormati dan memahami peninggalan tersebut agar tetap dikenal dan diwariskan kepada generasi-generasi mendatang.

Editor: Sari
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS