Wabah PMK Terkendali, Penjualan Hewan Kurban di Pematang Siantar Meningkat Dua Kali Lipat

Petugas Dinas Ketahanan Pangan memastikan kesehatan hewan kurban ke masjid-masjid di Kota Pematang Siantar. (Foto: PARBOABOA/Calvin Siboro)

PARBOABOA, Pematang Siantar - Terkendalinya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak di Pematang Siantar, Sumatra Utara membuat penjualan hewan kurban menjelang Iduladha 1444 Hijriah meningkat.

Peningkatan itu diakui pemilik peternakan Lekerkam di Pematang Siantar, Ridho Sinaga yang menyebut penjualan hewan kurban tahun ini meningkat drastis hingga 2 kali lipat.

"Hingga Juni ini saja, saya sudah menjual hampir 100 ekor sapi untuk dijadikan hewan kurban. Wabah PMK tahun lalu sangat berpengaruh terhadap penjualan hewan ternak. Untuk tahun ini, wabah PMK sudah mulai terkendali tidak separah tahun lalu," katanya kepada Parboaboa, saat diwawancarai Kamis pekan lalu.

Di 2022, Peternakan Lekerkam hanya mampu menjual sekitar 50 ekor sapi imbas wabah PMK.

Ridho menjelaskan, di 2022, wabah PMK menyerang sekitar 60 persen hewan ternak di Peternakan Lekerkam. Dari jumlah itu, sekitar puluhan ekor hewan ternak yang mati karena virus PMK di peternakannya. Tidak hanya itu, hewan-hewan ternak yang terserang virus PMK terpaksa dikarantina agar tidak menulari hewan ternak yang sehat.

"Kami mesti melakukan karantina untuk sapi-sapi yang terkena virus (PMK)," katanya.

Ridho melanjutkan, hewan-hewan ternak yang mati itu harus dibakar jauh dari peternakan, agar virus PMK tidak menyebar ke hewan ternak lainnya.

"Selain hewan yang mati yang dibakar, sisa pakan juga ikut kami bakar untuk menghindari penularan sisa-sisa virus," imbuh Ridho.

Ia melanjutkan, peternakannya sangat menjaga pakan untuk hewan ternaknya. Selain mengambil rumput dari luar, Peternakan Lekerkam juga menanam sendiri rumput untuk pakan sapi. Bahkan ternak sapi di Peternakan Lekerkam diberikan konsentrat buatan sendiri untuk meningkatkan bobot dan imun sapi.

"Selain memberikan rumput untuk pakan kami juga memberikan konsentrat yang kami buat sendiri agar bobot dan imun sapi nya bagus," tambah Ridho.

Sebelumnya, penanggung jawab peternakan sapi dan kerbau di PT Lekerkam Kota Pematang Siantar, Candra (42) mengatakan, penjualan sapi tergantung dari minat pembeli. Harganya bervariasi, mulai dari Rp14 juta hingga Rp150 juta per ekor.

"Ada pembeli yang memilih sapi dengan ukuran besar dan mahal, ada pula yang membeli sapi berukuran sedang karena uang yang terkumpul terbatas," katanya.

Di sisi lain, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Pematang Siantar, Legianto Pardamean Manurung juga mengungkapkan ada peningkatan sekitar 10 persen dibandingkan tahun lalu. Jika dirinci, jumlahnya mencapai 785 ekor sapi dan 205 ekor kambing tahun ini. Di 2022, jumlahnya hanya sekira 700 ekor sapi dan 180an ekor kambing.

"Kenaikan ini juga disebabkan oleh berhasilnya pengendalian wabah PMK yang menyerang hewan ternak. Hewan kurban yang akan disembelih tidak hanya berasal dari peternak di Siantar, tetapi juga dari daerah lain," ungkap Legianto Pardamean Manurung kepada Parboaboa, Senin (19/06/2023).

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Pematang Siantar juga mengerahkan 13 petugas untuk memastikan kesehatan hewan kurban menjelang perayaan Iduladha 2023.

"Tentunya petugas yang bertugas sudah paham dengan ketentuan pemeriksaan hewan kurban yang sesuai dengan fatwa MUI (Majelis Ulama Indonesia, red). Hewan yang sudah divaksin juga akan diberikan cap atau pelobangan telinga menggunakan ear tag," katanya.

Pemeriksaan hewan kurban dilakukan untuk memastikan kelayakan hewan kurban yang akan disembelih saat Iduladha sesuai dengan syariat Islam, imbuh Legianto.

Sementara itu, Panitia kurban di Masjid Raya Pematang Siantar, Nasril mengakui ada pemeriksaan kesehatan hewan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Pematang Siantar menjelang Iduladha tahun ini.
“Kami panitia kurban di sini akan menyembelih 6 ekor sapi dan siap dibagikan kepada 200 umat. Hewan-hewan kurban yang ada di masjid ini juga sudah mendapatkan pemeriksaan pemerintah dan sudah dipastikan hewan kurban sudah layak dan siap untuk disembelih,” jelasnya kepada Parboaboa, Senin (19/06/2023).

Pemerintah sendiri melaksanakan Iduladha 1444 Hijriah pada 29 Juni 2023. Sementara Muhammadiyah melaksanakannya pada 28 Juni 2023.

Editor: Kurnia
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS