Trend Asia Soroti Perspektif Cawapres Soal Dominasi Keuangan Global di Indonesia Jelang Debat

Persepktif cawapres soal keuangan global dalam debat perdana, Jumat (22/12/2023). (Foto: Instagram/@rri)

PARBOABOA, Jakarta - Jelang debat perdana calon wakil presiden (cawapres), Jumat (22/12/2023) malam nanti, Trend Asia menyoroti persepktif kandidat cawapres terhadap dominasi keuangan nasional yang bersumber dari bank dunia.

Debat cawapres yang dikuti oleh Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming Raka dan Mahfdu MD mengangkat tema Ekonomi dengan sejumlah instrumennya, Pengelolaan APBN-APBD, Infrastruktur dan Perkotaan.

Direktur Trend Asia, Ahmad Ashov Birry mengatakan, tema besar 'ekonomi' pada debat perdana cawapres berhubungan langsung dengan sektor keuangan, investasi,  pajak dan sektor-sektor vital lainnya.

Di sektor keuangan, cawapres harus mampu memberikan padangannya terhadap dominasi pembangunan ekonomi dalam negeri yang selama ini sangat bergantung penuh pada bank global.

"Kita pengen tahu, setidaknya mereka mau ngomong apa soal itu. Apa standing mereka itu, coba misalnya, apa standing mereka soal dominasi dari IMF, Wolrd Bank dan WTO," Kata Ahmad Ashov kepada PARBOABOA, Jumat (22/12/2023).

Ahmad Ashov mengatakan, publik perlu mendapat pandangan konkrit dan komprehensif soal ini, karena upaya mereformasi arsitektur keuangan global merupakan agenda bersama seluruh pemimpin negara di dunia.

Indonesia harus memanfaatkan perannya semaksimal mungkin terutama untuk memastikan kemandirian ekonomi, sehingga tidak terjebak dalam sistem keuangan yang selalu bergantung pada sumber-sumber global dalam bentuk pinjaman dan lain-lainnya.

"Jadi kita mau tahu mereka, mau dibawa ke mana ini negeri, mau tetap terjebak dengan hal itu atau mendorong perubahan," katanya.

Apalagi, demikian Ahmad Ashov menjelaskan, "Uang yang mereka putar itu merupakan uang publik juga, World Bank, IMF, Monoter, WTO juga untuk urusan-urusan publik bukan hanya sekedar privat. Jadi kita pengen tahu, mau ke mana."

Karena itu kata Ahmad Ashov, masalah-masalah mendasar ini harus dipercakapkan, bukan cuma dipermukaan. Apakah cawapres punya sesuatu yang bisa ditawarkan mengingat masalah keuangan sangat rentan dan terjadi dari masa ke masa.

"Dari dulu ini sudah mengunci kita, baik dengan utang, struktural judgment program-program, yang dalam artian kurang lebih membuka pasar kan. Membuka pasar bagi saya nggak ada masalah, tapi kalau misalnya merugikan bagi kita, ya itu masalahnya."

Pada prinsipnya kata Ahmad Ashov, masalah-masalah mendasar seperti ekonomi dan kesejahtraan sosial yang selama ini menyadera bangsa Indonesia harus segera dipecahkan.

Editor: Rian
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS