PARBOABOA, Pematangsiantar - Seorang perwira tinggi Rusia dilaporkan tewas setelah helikopter yang ditumpanginya dihantam rudal antipesawat militer Ukraina.
Dilansir Daily Mail, Selasa (21/6/2022), dalam video yang beredar, terekam detik-detik di mana sebuah helikopter Rusia ditembak jatuh pasukan Ukraina.
Letnan Kolonel Sergey Gundorov saat itu sedang mengudara dengan menumpang helikopter Mi-35 di dekat Volnovakha, Donbas, wilayah timur Ukraina yang menjadi medan pertempuran utama.
Dalam video terlihat ada dua helikopter yang terbang agak rendah, namun tiba-tiba sejumlah rudal portabel darat ke udara Ukraina datang mengejar dan mengenai salah satu sasarannya.
Helikopter tersebut sempat tetap mengudara selama beberapa detik hingga akhirnya jatuh tersungkur menghujam tanah dengan keras dan meledak.
Asap tebal dan kobaran api terlihat dari helikopter nahas itu. Dan Letkol berusia 51 tahun tersebut dilaporkan tewas di lokasi.
Sementara helikopter yang satunya lagi berhasil selamat dan melarikan diri tanpa kerusakan sedikitpun setelah melepaskan flare pengecoh rudal.
Angkatan Bersenjata (AB) Rusia melalui media sosial mengucapkan belasungkawa atas gugurnya Gundorov. Mereka mengeklaim ia telah menyelesaikan misi tempur.
"Tetaplah bersinar para pahlawan yang telah pergi dengan penerbangan terakhirnya. Para pilot tidak mati, mereka terbang ke angkasa. Orang-orang terbaik meninggalkan kita," tulis AB Rusia.
Letkol Gundorov menjadi kolonel ke-55 yang dilaporkan tewas dalam perang di Ukraina. Dan ia diketahui pernah menerima tiga Medali Keberanian dari pemerintah Rusia.
Peristiwa ditembaknya helikopter Gundorov itu terjadi pada 16 Juni lalu, namun baru dikabarkan saat ini. Ia meninggalkan dua orang putra dan seorang istri.
Kematian Gundorov menyusul tewasnya dua kolonel lainnya di hari yang sama pekan lalu, yakni Kolonel Sergei Krasnikov (56) dan Kolonel Sergei Postnov, yang berusia 40-an.
Krasnikov merupakan salah satu kolonel yang paling banyak menerima penghargaan militer. Ia secara sukarela kembali ke medan perang dan bertempur.
Selain kehilangan puluhan kolonel, Presiden Rusia Vladimir Putin juga sudah kehilangan 11 jenderalnya. Secara total, Rusia telah kehilangan lebih dari 30.000 tentara sejak melakukan invasi militer di Ukraina pada 24 Februari lalu.