PARBOABOA, Medan - Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) saat ini masih mendalami kasus skimming yang menimpa puluhan nasabah Bank Sumut. Kasus ini diketahui telah menyebabkan kerugian hingga puluhan miliar.
Menurut Kabid Humas Polda Sumut , Kombes Hadi wahyudi, pihaknya saat ini mulai menyelediki kasus tersebut dengan memanggil beberapa saksi dari pihak nasabah maupun pihak Bank Sumut.
“Sudah enam orang saksi yang kami periksa. Tiga orang nasabah yang kehilangan uang dan tiga orang dari pihak Bank Sumut,” kata
Di sisi lain, Diskrimsus Polda Sumut, Kombes John Charles menyebutkan bahwa dari hasil analisis CCTV yang diserahkan oleh pihak Bank Sumut, para pelaku skimming diduga warga Rusia dan Arab Saudi.
"Kasusnya masih dalam penyelidikan, begitu juga dugaan keterlibatan WNA dari Rusia dan Arab Saudi itu juga tengah dianalisis,” ucapnya.
Sebelumnya, pihak Bank Sumut membenarkan bahwa puluhan nasabahnya menjadi korban pencurian data (Skimming) hingga kehilangan uang di rekening. Dalam aksi itu, pelaku diketahui berhasil mencuri uang senilai Rp2,7 miliar.
"Kami jajaran PT Bank Sumut mengakui bahwa itu benar adanya bahwa dana tersebut dicuri oleh pelaku sebagai modus skimming, suatu alat yang dipasang di mesin ATM," ujar Direktur Utara Bank Sumut, Rahmat Fadillah Pohan, Selasa (5/7).
Kejahatan tersebut berahasil terungkap usai melihat bukti rekaman CCTV yang terpasang di Mesin ATM di Supermarket Diamond, Kecamatan Mdan Johor.
"Ini terjadi di area publik. Bukan di kantor cabang. Kami sudah membuktikan lewat CCTV dan rekaman CCTV akan kami serahkan ke kepolisian," papar Rahmat.
Dengan kejadian ini, pihak Bank Sumut pun lantas melapor kepada Polda Sumut untuk segera dilakukan penyelidikan.
"Sudah, pihak Bank Sumut sudah memberikan keterangan kepada penyidik," sebut Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi, Rabu (6/7).