Polda Sumut Temukan Kuburan Korban dan Korban Cacat di Kerangkeng Langkat

Kerangkeng Bupati nonaktif Langkat

PARBOABOA, Langkat - Polda Sumatera Utara telah memeriksa sejumlah saksi untuk dimintai keterangan terkait kasus kerangkeng yang dimiliki oleh Bupati nonaktif Langkat, Terbit Rencana Perang Angin. Setidaknya ada lebih dari 30 saksi yang diperiksa oleh Kepolisian dan dimintai keterangan.

"Lebih dari 30 saksi sudah diperiksa," ucap Hadi, Selasa (8/2/2022).

Lewat pemeriksaan tersebut, Polda Sumut menemukan beberapa kuburan hingga alat siksa.

"Ada sejumlah kuburan yang ditemukan," kata Kepala Bidang Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi, Senin (7/2).

Hadi menerangkan, kuburan yang ditemukan itu terletak di beberapa lokasi. Namun, Hadi tidak menjelaskan secara rinci di mana saja lokasi kuburan tersebut.

"Kuburan sudah ditemukan di beberapa titik oleh tim," sebut Hadi.

Diduga, kuburan tersebut adalah milik korban penganiayaan di kerangkeng milik Bupati nonaktif Langkat itu. Sebab sampai saat ini, telah ditemukan tiga penghuni kerangkeng yang tewas.

"Adanya dugaan penganiayaan hingga lebih dari tiga orang tewas, dan kami masih terus mendalaminya," jelas Hadi.

Akan tetapi, hal itu masih diselediki oleh pihak Kepolisian untuk menemukan keterangan lebih lanjut. Polda Sumut juga mengkonfirmasi bahwa adanya korban penganiayaan hingga mengalami cacat.

"Ada (korban cacat). Kuburan sudah ditemukan di beberapa titik oleh tim. Masih dilakukan pendalaman," jelas Hadi.

Terkait korban cacat yang ditemukan, pihak Kepolisian Polda Sumut menemukan sejumlah alat penyiksa di dalam Kerangkeng. Salah satu alat bukti yang ditemukan adalah selang air.

Hadi menerangkan, di duga selang air ini digunakan untuk mencambuk para tahanan hingga luka, cacat, bahkan tewas.

Sebelumnya, keberadaan kerangkeng manusia itu ditemukan oleh operasi tangkap tangan (OTT) oleh KPK terhadapat Bupati nonaktif Langkat Rencana Perangin Angin.

Editor: -
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS