PARBOABOA, Siantar - Praka AS yang diduga menjadi eksekutor pembunuhan Mara Salem Harahap alias Marsal, yang merupakan wartawan sekaligus pemilik media online di Simalungun, Sumatera Utara (Sumut), dikabarkan meninggal dunia pada Minggu (12/9/21) malam.
Tersangka AS dikabarkan sempat mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Putri Hijau karena mengeluh nyeri pada dada dan mual.
"Yang bersangkutan sempat mengeluh sakit nyeri dada dan mual. Kemudian dibawa ke RS Putri Hijau pada pukul 19.00 WIB. Tapi pada pukul 19.45 WIB Praka AS dinyatakan meninggal dunia," ujar Kepala Penerangan Kodam I Bukit Barisan Letkol Inf Donald Erickson Silitonga, Senin (13/9).
Jasad AS dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumut dan dilakukan autopsi untuk mengetahui penyebab kematiannya.
"Masih dilakukan penyelidikan. Jenazah sudah diautopsi," lanjutnya.
Praka AS diduga menjadi eksekutor penembakan Mara Salem Harahap alias Marsal yang merupakan wartawan sekaligus pemilik media online di Kabupaten, Sumatera Utara (Sumut) pada Jumat, 18 Juni 2021.
Pembunuhan itu lantaran pemilik Diskotek Ferrari Bar & Resto berinisial S kesal terhadap Marsal yang sering memberitakan peredaran narkoba di tempat hiburan malam itu. Padahal Marsal telah diberi sejumlah uang penutup mulut.
Marsal meminta jatah kepada S Rp12 juta per bulan dengan setiap harinya 2 butir ekstasi dari tempat hiburan malam tersebut agar kasus tersebut tidak diberitakan. Karena kesal S pun meminta Y dan Praka AS memberi pelajaran kepada Marsal.
Marsal Harahap ditemukan tewas di dalam mobilnya, Sabtu, 19 Juni 2021, dini hari, hanya 300 meter dari rumahnya di daerah Karang Anyer, Simalungun, Sumatera Utara. Dia ditemukan bersimbah darah dengan luka tembakan di bagian paha.
