Revitalisasi Kawasan Heritage Medan, Pengamat Ingatkan Aspek Lingkungan dan Pembangunan SDM

Revitalisasi heritage di Medan harus memperhatikan aspek lingkungan dan SDM. (Foto: Instagram/@prokim_pemkomedan)

PARBOABOA, Medan - Wali Kota Medan, Bobby Nasution saat ini tengah merevitalisasi salah satu kawasan heritage di daerah itu untuk melestarikan warisan sejarah sekaligus demi menopang pertumbuhan ekonomi setempat.

Dalam rencananya, di dalam kawasan seluas 1 hektar tersebut akan dibangun pusat ekonomi baru, seperti infrastruktur penunjang UMKM lokal dan ruang kreativitas untuk anak-anak muda.

Selain itu, Lapangan Merdeka Medan, sebagai bagian dari kawasan heritage, ikut direvitalisasi dengan mengembalikan fungsinya sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH).

Langkah Bobby merevitalisasi situs sejarah di atas, diapresiasi Akademisi sekaligus Pengamat Ekonomi Universitas Islam Sumatra Utara (UISU), Benyamin Gunawan.

Benyamin bilang, banyak langkah strategis untuk memacu pertumbuhan ekonomi di daerah salah satunya dengan menggenjot pambangunan infrastruktur. 

Namun demikian, Benyamin mengingatkan pemerintah agar bisa menentukan skala prioritas, dan yang paling penting, pembangunan harus tetap dalam road map menjaga keutuhan dan lingkungan sekitar.  

"Langkah walikota merevitalisasi heritage untuk mendorong pertumbuhan ekonomi sebagai salah satu langkah yang tepat.Tetapi saya berharap, lingkungan sekitar heritage maupun bangunan cagar budaya lainnya juga harus dilestarikan," kata Benyamin dalam keterangan tertulis yang diterima PARBOABOA, Senin (13/11/2023).

Dari aspek ekonomi, kata Benyamin, revitalisasi heritage juga harus berorientasi jangka panjang, yakni mampu meningkatkan kunjungan wisatawan. 

"Seharusnya adalah mendorong agar terjadi peningkatan kunjungan wisatawan. Sehingga belanja masyarakat akan mengalami pemulihan, UMKM-nya tumbuh, pendapatan daerahnya naik, industri PHRI (pariwisata hotel dan restoran) tumbuh, hingga devisa juga ikut naik," katanya.

Saat ini, efek pembangunan infrastruktur di Kota Medan memang telah kelihatan, tetapi dampaknya masih bersifat jangka pendek. Itu pula yang terjadi saat revitalisasi kawasan heritage dibangun tanpa ditunjang kebijakan jangka panjang.
     
Benyamin mengatakan, hal itu terbukti dari revitalisasi heritage yang menghadirkan sejumlah pekerja, terjadi jual-beli bahan bangunan atau belanja yang mendorong pertumbuhan ekonomi kota medan. 

Tetapikan, ia berkata ini bersifat jangka pendek, karena itu dibutuhkan kebijakan lain sehingga efeknya berkelanjutan.

Promosi dan Pembangunan SDM

Menurut Benyamin, blueprint pembangunan harus melampaui dari sekedar pembangunan fisik, yaitu dengan memastikan aspek lain ikut dibangun seperti promosi wisata dan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).

Ia mengatakan, revitalisasi heritage ini kalau dibarengi dengan promosi sangat berpeluang menjadi sumber pendapatan baru.

Ia mengatakan, kesinambungan pembangunan ekonomi dalam jangka panjang harus diupayakan sejak sekarang sehingga bisa menghasilkan pendapatan bagi masyarakat maupun pemerintah kota medan secara auto pilot. 

Kalau ini benar-benar diperhatikan, dampak multiplier efek ekonominya luar biasa besar. 
 
Pemerintah juga didingatkan agar meningkatkan kualitas SDM dengan cara memperlakukan cagar budaya dengan baik, bersikap ramah kepada para pengunjung, hingga kesadaran kolektif lainnya yang bisa menghidupkan suasana di wilayah sekitar selain manfaat ekonomi yang didapat.

Editor: Rian
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS